5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Jin Qarin dan Fenomena Kerasukan
- freepik.com
Mindset –Film Vina: Sebelum 7 Hari menyebabkan kasus nyata Vina Cirebon yang menjadi sumber film tersebut kembali mencuat.
Warganet kemudian ramai-ramai membahas ulang berbagai kejanggalan dan peristiwa penting terkait kasus tersebut.
Salah satu kasus yang ramai dibicarakan adalah peran Linda teman Vina yang mengalami kerasukan dan menguak peristiwa pembunuhan yang semula dianggap kecelakaan.
Sebagian publik menganggap bahwa Linda kerasukan arwah Vina yang meninggal akibat dibunuh oleh geng motor.
Akan tetapi ada juga yang berkomentar bahwa yang merasuki Linda adalah jin qarin, yakni jin yang mendampingi Vina selama hidupnya.
Istilah jin qarin atau jin pendamping memang istilah yang kerap disebut di dunia klenik lokal.
Diyakini bahwa setiap manusia di dunia ini didampingi terus-menerus oleh sosok jin qarin sepanjang hidupnya.
Oleh sebab itulah jin qarin ini mengetahui segala yang kita lakukan dan bisa menjelma sebagai kita.
Orang yang melihat penampakan jin qarin kita kemudian menganggap itu sebagai penjelmaan arwah kita semisal kita sudah meninggal.
Nah, sebenarnya bagaimana pemahaman sesuai ajaran agama tentang jin qarin itu, Sobat Mindset?
Berikut Mindset rangkum 5 poin penting tentang qarin dengan merujuk pada buku tentang Alam Gaib menurut Akidah Islam karangan Prof. Dr. Muhammad Sayyid Ahmad al-Musayyar.
1. Arti Qarin
Qarin berasal dari bahasa Arab yang berarti teman atau yang menyertai. Bentuk pluralnya adalah qurana.
Dari akar kata yang sama terbentuk kata al-qarnu, artinya orang-orang yang hidup bersamaan pada satu masa. Bentuk pluralnya qurun, yang kemudian diserap bahasa Indonesia menjadi kurun.
Terkait ibadah haji, umat Islam mengenal istilah Qiran, artinya menggabungkan haji dan umrah. Kata tersebut juga berasal dari akar kata yang sama.
2. Ayat Al Quran tentang Qarin
Ada beberapa ayat Al Quran yang menggunakan kata qarin ataupun kata yang berasal dari akar kata yang sama.
Sebagai contoh adalah Surah Ash-Shaffat ayat 51 yang berbunyi inni kana li qarin. Ayat tersebut biasa diartikan sesungguhnya aku dahulu (di dunia) memiliki seorang teman.
Kemudian ada juga ayat yang menggunakan bentuk pluralnya, yaitu qurana, dalam Surah Fushshilat ayat 25 sebagai berikut:
Beberapa ayat lain yang menggunakan kata qarin atau kata dari akar kata yang sama di antaranya Az-Zukhruf ayat 53, Shad ayat 38, Qaf ayat 23, dan Az-Zukhruf ayat 36.
3. Istilah Qarin Bukan Khusus Merujuk Jin
Berbeda dengan pandangan umum tentang qarin sebagai 1 jin yang mendampingi masing-masing kita sejak lahir, Al Quran tidak memandang qarin dalam pengertian semacam itu.
Di dalam Al-Quran, kata qarin memang digunakan untuk merujuk sosok yang menyertai manusia, tetapi tujuan menyertai ini bisa buruk ataupun baik dan lebih sering buruk.
Kata qarin dalam Surah Az-Zukhruf ayat 36 misalnya digunakan untuk merujuk setan yang selalu menyertai manusia sebagai teman untuk disesatkan.
Kata qurana dalam Surah Fushshilat ayat 25 merujuk pada banyaknya qarin yang selalu berusaha menyesatkan manusia.
Tafsir tersebut diperkuat juga dengan Surah Fushshilat ayat 29:
Di dalam ajaran Islam dipercaya bahwa iblis atau setan sebagai makhluk penyesat memang bisa berasal dari golongan jin dan manusia.
Dipercaya juga bahwa dibandingkan dengan setan dari golongan jin, setan dari golongan manusia justru lebih berbahaya.
Nah, selain merujuk pada setan-setan penyesat, kata qarin dalam Al Quran juga digunakan untuk merujuk malaikat yang mendampingi dan mencatat semua amal kita di dunia.
Makna seperti ini terdapat misalnya dalam kata qarin pada Surah Qaf ayat 23, di mana malaikat menjadi saksi manusia dengan cara menyerahkan catatan amal manusia terkait pada hari pengadilan Tuhan.
4. Qarin Buruk Tak Bisa Menggoda Nabi
Sejauh ini jelas bahwa qarin kebanyakan merupakan setan yang bertujuan menyesatkan, baik dari golongan jin ataupun manusia.
Di luar itu ada qarin yang bertujuan netral, yaitu malaikat yang mendampingi dan mencatat amal baik kita.
Berdasarkan hadis nabi, disebutkan bahwa bahkan nabi pun ditemani qarin dari golongan jin, tetapi qarin Nabi justru mengajak pada kebaikan.
Selain itu, dalam Surah Al-An’am ayat 112 juga dijelaskan bahwa ada setan-setan dari golongan manusia dan jin yang menjadi musuh bagi setiap nabi.
Akan tetapi setan-setan tersebut tidak pernah berhasil menggoda para nabi, sebagaimana hal tersebut ditegaskan juga dalam Surah Al-Hajj ayat 52-53.
5. Orang Kesurupan Dirasuki Jin
Kalau begitu lalu bagaimana halnya dengan orang kerasukan, Sobat Mindset? Apakah dia kerasukan arwah atau qarin dari golongan jin?
Tentu ada banyak sudut pandang untuk menilai fenomena kerasukan atau kesurupan, baik dari sudut pandang psikologi ataupun agama.
Dari sudut pandang agama, fenomena kerasukan bisa saja kerasukan qarin dari golongan jin, tetapi yang jelas bukan roh orang yang sudah meninggal.
Oleh sebab itu, dalam ajaran Islam, disunahkan untuk membacakan azan di telinga orang yang kerasukan supaya jin tersebut pergi.
Demikian 5 poin penting yang perlu diketahui terkait qarin, Sobat Mindset, semoga menambah pengetahuan kita terkait hal-hal yang sering kali simpang siur.