6 Hikmah Aturan Islam Terkait Tuduhan Selingkuh Seperti Kasus Inara Rusli
- freepik.com
Mindset –Islam memberlakukan aturan ketat terkait menuduh orang melakukan selingkuh atau zina. Dalam istilah hukum Islam, menuduh orang baik-baik melakukan zina disebut qadzaf.
Penuduh selingkuh atau zina yang tidak mampu membuktikan tuduhannya dihukum 80 kali cambuk. Selain itu, dia juga dicap sebagai pendusta sehingga kesaksian dia tidak diterima lagi seumur hidup.
Kenapa Islam memberlakukan aturan sangat ketat terkait tuduhan selingkuh atau zina? Berikut 6 hikmah dari aturan tersebut.
1. Menjaga nama baik dan harga diri seseorang di mata publik
Tenri Anisa
- viva.co.id
Publik jelas tidak akan berpihak pada orang selingkuh, zina, atau pelakor. Karena itu, jika isu atau tuduhan selingkuh sudah dilempar ke publik, publik pasti melakukan sanksi sosial terhadap tertuduh.
Hal itu terjadi bahkan ketika tuduhan itu tidak menyertakan bukti. Contoh terbaru bisa kita lihat dalam kasus Tenri Anisa.
Nama Tenri Anisa dicatut Virgoun dan Inara Rusli sebagai pasangan selingkuh atau pelakor. Sejauh ini tidak ada bukti disodorkan selain pernyataan sepihak.
Akan tetapi publik sudah langsung mencela Tenri Anisa dan bahkan pihak keluarganya.
2. Supaya orang tidak mudah menyalurkan rasa dengki dengan menyebarkan hoaks
Ilustrasi Hoaks atau berita bohong
- freepik.com
Tuduhan selingkuh dan zina adalah tuduhan yang sangat menjatuhkan pihak tertuduh. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan tuduhan semacam itu menjadi hoaks yang bisa dijadikan senjata oleh orang yang dengki terhadap seseorang.
3. Supaya si penuduh jera dan sadar atas perbuatannya yang tidak terpuji
Ilustrasi Bisik Adu Domba
- Pixabay / mohamed_hassan
Menyebarkan tuduhan dalam hal apa pun tanpa menyertakan bukti merupakan perbuatan tercela. Demikian juga melempar tuduhan sembarangan bisa menjadi alat orang melakukan adu domba.
Dengan demikian, sanksi berat untuk pelakunya diharapkan bisa membuat dia sadar dan bertobat.
4. Sebagai pelajaran bahwa kita harus berpikir dulu sebelum berbicara
Ilustrasi Sikap Diam
- freepik.com
Islam sangat mementingkan menjaga lisan. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa diam merupakan perhiasannya orang berilmu.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan diam itu merupakan puncak ibadah dan lebih utama dibandingkan 4 ibadah yang sifatnya wajib.
5. Menjaga keharmonisan interaksi di kalangan masyarakat
Ilustrasi Tamu
- Pexels | @gabby-k
Saat sebuah tuduhan dilemparkan ke publik, baik terbukti atau tidak, tuduhan tersebut akan menjadi wacana yang menimbulkan kegaduhan. Kegaduhan semacam itu memancing timbulnya berbagai prasangka buruk lain yang jelas merupakan perbuatan tercela.
Selain itu, tuduhan sembarangan, apalagi terkait selingkuh atau zina, jelas akan menyebabkan relasi antara pihak-pihak terkait juga menjadi tidak harmonis. Belum lagi relasi antara pihak tertuduh dengan publik yang telanjur mencelanya.
6. Mewujudkan keadilan di masyarakat dengan seadil-adilnya
Ilustrasi. Hakim yang memutuskan berdasarkan uang sogok.
- freepik.com
Hukum menciptakan keadilan dan keadilan bersumber dari fakta. Tanpa bukti maka sebuah tuduhan hanya menjadi berita bohong.
Penghakiman berdasarkan berita bohong, termasuk penghakiman warganet terhadap pihak tertuduh yang belum terbukti melakukan apa yang dituduhkan, merupakan tindakan yang tidak adil sama dengan hakim yang memutuskan berdasarkan uang sogok.
Menjatuhkan hukuman yang tidak adil tentu saja bertentangan dengan agama Islam dan juga agama mana pun.
Demikian 6 hikmah ketatnya aturan Islam terkait tuduhan selingkuh atau zina. Semoga kita semua terhindar dari tindakan menuduh perempuan baik-baik melakukan zina.