5 Kelemahan Honda PCX yang Bikin Penggunanya Mengeluh, Kenapa Motor Jepang Ini Sering Dihujat?

Honda PCX 160 terbaru.
Sumber :
  • Honda

Jakarta, Mindset – Honda PCX sering dikritik karena desain kontroversial, masalah teknis, dan citra penggunanya. Simak 5 kelemahan utama motor matic premium ini yang bikin banyak orang mengeluh!

Honda Scoopy Tak Seindah Tampaknya? Berikut 5 Kekurangan Motor Matic Honda Ini!

Motor matic premium seperti Honda PCX memang menjadi idaman banyak orang di Indonesia. Dengan harga yang tembus Rp40 juta lebih, motor ini sering dipilih karena kemampuannya memenuhi kebutuhan harian sekaligus meningkatkan gengsi pengendaranya.

Namun, di balik popularitasnya, Honda PCX justru sering menjadi sasaran kritik. Apa saja kelemahan motor ini sehingga banyak penggunanya mengeluh? Simak ulasannya berikut ini.  

5 Kelemahan Honda PCX

1. Desain Depan yang Kontroversial: Dibilang Mirip "Tikus" 

5 Kekurangan Yamaha Nmax Terbaru, Jangan Beli Sebelum Tahu Fakta Ini!

Honda PCX 160 dan sebelumnya.

Photo :
  • Ist

 

Salah satu kritik paling sering dilontarkan ke Honda PCX adalah desain depannya yang dianggap mirip dengan moncong tikus.

Cek Dulu! 4 Kekurangan Yamaha Aerox 155 yang Jarang Dibahas, Nomor 2 Bikin Geleng-Geleng

Lampu utama yang panjang dan meruncing ke bawah membuat bagian depan motor ini terlihat menjulur.  

Meskipun Honda memang menargetkan desain elegan ala skuter premium, selera pasar Indonesia cenderung lebih menyukai gaya sporty seperti Yamaha NMAX atau Aerox.

Perbedaan perspektif desain antara Jepang (yang lebih menyukai bentuk membulat) dan Indonesia (yang lebih suka garis tajam) menjadi salah satu penyebabnya.  

 

2. Rangka Bawah Rentan Rengkah (Retak)  

Masalah teknis yang sering dikeluhkan pengguna PCX adalah engine mounting yang rentan retak, terutama karena posisinya yang berada di bagian atas.

Ground clearance yang tidak terlalu tinggi juga membuat motor ini rawan terkena benturan saat melewati jalan rusak atau polisi tidur tinggi.  

Banyak pemilik akhirnya memilih memasang pelindung mesin aftermarket untuk mencegah kerusakan lebih parah.

Sayangnya, ini seharusnya tidak perlu terjadi mengingat harga motor yang tergolong premium.  

3. Proses Ganti Comstir yang Ribet dan Mahal

Jika kebanyakan motor matic lain bisa mengganti comstir dengan mudah, lain halnya dengan Honda PCX.

Untuk mengganti bagian ini, body halus motor harus dilepas terlebih dahulu, sehingga prosesnya memakan waktu hingga 2 jam.  

Biaya servisnya pun tidak murah, berkisar antara Rp100.000–Rp300.000 tergantung bengkel.

Hal ini tentu menyulitkan, terutama bagi pengguna yang ingin perawatan praktis.  

4. Masalah Karat di Tangki Bensin  

Karat menjadi masalah klasik di beberapa motor Honda, termasuk PCX. Banyak pengguna melaporkan tangki bensin yang berkarat, padahal motor ini dibanderol dengan harga tinggi.  

Selain itu, kualitas cat dan lapisan pernis juga sering dikeluhkan karena mudah baret atau terkelupas.

Padahal, sebagai motor premium, seharusnya Honda memberikan finishing yang lebih tahan lama.  

 

5. Image Pengguna yang Sering Dianggap "Arogan"  

Tidak hanya masalah teknis, citra pengguna Honda PCX juga kerap menjadi sorotan.

Banyak yang menganggap sebagian pemilik PCX terlalu "overproud" dengan motornya, seolah-olah motor ini adalah yang paling mewah di kelasnya.  

Padahal, di kisaran harga yang sama, pesaing seperti NMAX atau Aerox menawarkan fitur dan performa yang tidak kalah. Sikap arogan sebagian pengguna ini justru membuat PCX semakin sering menjadi bahan perbincangan negatif.  

Layakkah Honda PCX Dihujat?  

Dari segi desain dan beberapa kelemahan teknis, kritik terhadap Honda PCX memang ada benarnya. Namun, bukan berarti motor ini buruk—hanya saja, ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki oleh Honda.  

Sementara itu, masalah citra pengguna lebih berkaitan dengan perilaku individu, bukan produknya sendiri. Jika Honda bisa menanggapi keluhan konsumen dengan perbaikan kualitas, bukan tidak mungkin PCX akan kembali menjadi favorit tanpa banyak hujatan. *AT

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Honda PCX layak dapat kritikan sebanyak ini?