Beli Mobil Tua tapi Tak Paham Mesin? Ini Tips Agar Tidak Kena Tipu Bengkel Nakal!
- Ist
Jakarta, Mindset – Beli mobil tua tapi tidak paham mesin? Jangan sampai kena tipu bengkel nakal! Simak tips ini agar tidak salah langkah dan tetap mendapatkan mobil yang layak tanpa menguras dompet.
Membeli mobil bekas, apalagi yang usianya sudah cukup tua, bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi yang tidak paham soal mesin. Salah pilih bisa berujung pada pengeluaran yang membengkak untuk perbaikan atau bahkan kena tipu bengkel nakal.
Jika Anda dalam posisi ini, simak tips berikut agar tetap aman saat membeli mobil tua.
1. Jangan Beli Mobil Injeksi Jika Tidak Paham Mesin
Mobil Bekas di Bawah Rp30 Juta, Mitsubishi Lancer DanGan GLX 1990.
- Ist
Mobil dengan sistem injeksi memang lebih irit dan canggih dibanding mobil karburator. Namun, jika Anda tidak paham mesin, mobil injeksi tua bisa menjadi mimpi buruk.
Kabel-kabel yang sudah berumur bisa menjadi sumber masalah, terutama jika tidak tertata dengan baik. Kerusakan pada sistem injeksi juga bisa membuat mobil mogok mendadak dan sulit diperbaiki tanpa alat khusus.
Jika Anda tidak ingin pusing, lebih baik cari mobil dengan sistem karburator yang lebih sederhana dan mudah diperbaiki.
2. Ajak Teman yang Mengerti Mesin atau Gunakan Jasa Mekanik Independen
Saat ingin membeli mobil tua, sebaiknya jangan pergi sendirian, apalagi jika Anda tidak paham mesin.
Ajak teman yang mengerti mobil atau gunakan jasa mekanik independen untuk memeriksa kondisi kendaraan.
Mekanik bisa membantu mengecek kondisi mesin, transmisi, kelistrikan, serta potensi masalah tersembunyi yang mungkin tidak terlihat oleh mata awam.
3. Hindari Bengkel Nakal, Pilih Bengkel yang Jujur
Toyota Crown Royal Saloon 1995, Sedan Mewah Jepang Rp40 Jutaan.
- Olx
Setelah membeli mobil, kemungkinan besar Anda perlu melakukan perbaikan atau perawatan.
Pastikan Anda memilih bengkel yang jujur dan berpengalaman.
Bengkel nakal sering kali memanfaatkan ketidaktahuan pelanggan dengan memberikan daftar perbaikan yang tidak perlu atau memasang harga spare part yang jauh lebih mahal dari harga pasar.
Ciri-ciri bengkel yang patut dihindari:
- Tidak memberikan estimasi biaya yang jelas.
- Selalu menyarankan penggantian suku cadang tanpa alasan yang jelas.
- Memanfaatkan ketidaktahuan pelanggan dengan jargon teknis yang membingungkan.
- Menggunakan spare part berkualitas rendah dengan harga tinggi.
4. Siapkan Dana Cadangan untuk Perbaikan Tak Terduga
Mobil tua pasti memiliki beberapa bagian yang perlu diperbaiki atau diremajakan.
Oleh karena itu, selain budget pembelian, siapkan juga dana tambahan untuk perbaikan awal.
Jangan sampai Anda membeli mobil dengan seluruh tabungan, lalu terkejut dengan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
5. Pilih Merek yang Mudah Dirawat dan Suku Cadangnya Banyak
Mitsubishi Galant Hiu: Sedan Premium Era 2000-an.
- Olx
Jika Anda seorang pemula dalam dunia otomotif dan ingin membeli mobil tua, pilih merek yang suku cadangnya mudah ditemukan dan perawatannya tidak ribet.
Toyota dan Honda umumnya menjadi pilihan yang lebih aman karena memiliki banyak bengkel dan spare part yang terjangkau.
Sebaliknya, merek yang kurang umum mungkin akan lebih sulit dirawat dan suku cadangnya lebih mahal.
6. Gunakan Jasa Inspeksi Kendaraan, Tapi Jangan Takut Berlebihan
Saat ini, ada banyak jasa inspeksi kendaraan yang bisa membantu mengecek kondisi mobil sebelum dibeli.
Namun, perlu diingat bahwa laporan inspeksi sering kali bersifat sangat detail, sehingga bisa membuat calon pembeli takut mengambil keputusan.
Jika Anda menggunakan jasa inspeksi, fokuslah pada poin-poin utama seperti kondisi mesin, rangka, kaki-kaki, dan kelistrikan. Jangan terpaku pada masalah kecil yang sebenarnya masih bisa diperbaiki dengan biaya terjangkau.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda bisa lebih percaya diri dalam memilih mobil bekas tanpa harus pusing dengan urusan teknis. Selamat berburu mobil impian! *AT