Kenapa Suzuki Splash Disuntik Mati? Padahal Lebih Baik dari Karimun Wagon R & Ignis! Ini 3 Alasannya

Kenapa Suzuki Splash Disuntik Mati?
Sumber :
  • Suzuki

Mindset – Ketika pertama kali masuk ke Indonesia pada 2010, Suzuki Splash menjadi salah satu city car yang cukup menarik perhatian. Dengan desain yang unik, dimensi yang kompak, serta performa mesin 1.200 cc 4-silinder yang bertenaga dan efisien, Splash seolah menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan kompetitor sekelasnya.

Karimun Estilo: City Car Lucu di Bawah Rp50 Juta, Layak Buat Mobil Pertama?

Namun, sayangnya, mobil ini harus disuntik mati pada 2016, meninggalkan pertanyaan besar: mengapa Suzuki lebih memilih untuk menggantikannya dengan Karimun Wagon R dan Ignis?

Mesin dan Transmisi yang Lebih Superior

Salah satu keunggulan terbesar dari Suzuki Splash adalah penggunaan mesin K12B 1.200 cc 4-silinder yang bertenaga 85 hp dengan torsi 113 Nm.

Bukan Cuma Murah! Ini 6 Strategi BYD Hancurkan Dominasi Tesla di Pasar Mobil Listrik

Mesin ini tidak hanya menawarkan performa yang cukup untuk kebutuhan perkotaan, tetapi juga tetap irit bahan bakar.

Dibandingkan dengan Karimun Wagon R dan Ignis yang menggunakan mesin 1.000 cc 3-silinder, Splash jelas lebih unggul dalam hal tenaga dan kestabilan.

Mobil Cina vs Jepang: Menang Fitur, Tapi Kok Tetap Boros BBM?

Selain itu, Splash dibekali dengan transmisi otomatis konvensional 4-percepatan, yang lebih halus dan responsif dibandingkan Automated Gear Shift (AGS) yang digunakan Wagon R dan Ignis, yang sering dikeluhkan karena perpindahan giginya terasa kasar.

Halaman Selanjutnya
img_title