Musim KDRT, Gunung Es Lesti Kejora versus Rizky Billar dan Venna Melinda versus Ferry Irawan
- viva.co.id
Baca juga: 5 Pembelaan Ferry Irawan terkait Tuduhan KDRT Venna Melinda
Maka, harus kita tekankan bahwa musim KDRT yang kita rasakan sama sekali tidak menandakan bahwa hal tersebut hanya terjadi di kalangan selebritas. Hal tersebut juga tidak menandakan bahwa KDRT baru marak belakangan. Akan tetapi maraknya pemberitaan tentang kasus KDRT justru harus membuat kita lebih sadar bahwa kasus-kasus yang lebih parah mungkin selama ini berlangsung di sekitar kita.
Bedanya, kasus-kasus tersebut tidak terekspos media karena melibatkan orang-orang biasa. Maraknya pemberitaan juga bisa menjadi dorongan keberanian korban-korban yang selama ini tidak berani mengekspos KDRT yang mereka alami untuk speak up karena dunia tidak pernah mendukung KDRT, siapa pun pelakunya, di mana pun terjadinya, dan siapa pun korbannya.
Tentu saja kita pun harus berhati-hati dalam menyikapi kisah speak up terduga korban KDRT supaya hukuman yang didapatkan terduga pelaku KDRT merupakan hukuman yang semestinya. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada bagian-bagian dalam speak up terduga korban KDRT yang bukan merupakan fakta.
Pengecekan dan pembuktian merupakan dua langkah penting. Karena alasan yang sama, penyelesaian kasus KDRT di ranah hukum menjadi pilihan utama alih-alih melakukan penghukuman sosial berbasis main hakim sendiri. Baik terduga pelaku maupun korban KDRT harus mendapatkan hak-hak yang sesuai bagi mereka.