10 Alasan Perempuan Selingkuh, dari Balas Dendam sampai Gangguan Kepribadian

- Unsplash @kellysikkema
Mindset – Selingkuh merupakan fenomena yang semakin umum saat ini. Selingkuh tentu saja bukan milik satu gender. Pelakunya bisa ditemukan baik di kalangan perempuan maupun laki-laki.
Pada dasarnya setiap orang yang menjalin hubungan tentu menginginkan hubungannya langgeng. Akan tetapi keinginan itu belum tentu terlaksana.
Berikut 10 alasan perempuan melakukan selingkuh yang Mindset rangkum dari berbagai sumber. Dengan mengetahui sebab-sebab umum perempuan selingkuh, kaum pria bisa melakukan antisipasi dan juga introspeksi untuk mencegah sedini mungkin terjadinya fenomena tersebut.
1. Balas Dendam Karena Diselingkuhi
Selingkuh sebagai tindakan balas dendam? Why not, Sobat Mindset. Ada banyak kisah bagaimana seorang perempuan yang diselingkuhi oleh pasangannya kemudian menanggapi dengan melakukan selingkuh yang lebih parah.
Komentar yang paling tepat bagi kaum pria berdasarkan sebab yang pertama ini adalah: jangan mencoba selingkuh jika tidak ingin diselingkuhi.
2. Merasakan Empty Love
{{ photo_id=729 }}
Empty love adalah momen ketika relasi dengan pasangan tidak lagi dijalani dengan penuh ketertarikan. Dengan kata lain, Sobat Mindset, antara kita dengan pasangan sudah tidak terasa klik.
Empty love merupakan penyebab utama sebagian besar perselingkuhan. Empty love yang berlarut-larut tanpa pemecahan dari kedua belah pihak akan memperbesar potensi munculnya pihak ketiga dalam hubungan.
Ada banyak sebab untuk empty love dan situasi ini memang dialami oleh sebagian besar pasangan pada satu titik dalam hubungan mereka. Ketika Sobat Mindset merasakan tanda-tanda terjadinya empty love dalam hubungan, segeralah atasi bersama persoalan tersebut sebelum berlarut-larut.
3. Tidak Puas Dengan Pasangan
{{ photo_id=725 }}
Adakah pasangan yang sempurna? Jelas tidak ada. Sebuah hubungan sedikit banyak menuntut adanya toleransi terhadap kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh pasangan.
Sayangnya kerap kali hubungan dimulai dengan menutup mata dan bukannya menerima atas kekurangan itu. Dengan demikian, ketika sudah menjalin hubungan sekian lama dan mata sudah tidak bisa dipaksa ditutup, muncullah rasa kecewa.
Rasa kecewa yang semakin membesar karena tidak dilatih untuk menerima kekurangan akan menyebabkan ketidakpuasan terhadap pasangan yang semakin meningkat. Selingkuh? Ya, itu salah satu kemungkinan apa yang akan terjadi selanjutnya.
4. Salah Curhat
Orang yang sedang memiliki masalah dengan pasangan biasanya membutuhkan kawan curhat. Itu menyehatkan tentu saja, karena memendam permasalahan biasanya justru menimbulkan efek lain yang lebih buruk terhadap psikis.
Akan tetapi curhat harus dilakukan dengan penyaringan kawan curhat terlebih dahulu. Curhat terhadap lawan jenis lebih sering merupakan pilihan yang salah dan kerap kali berujung dengan selingkuh dengan kawan curhat itu.
5. Menemukan Pria Lain yang Lebih Klik
Poin ini biasanya berawal dari kebiasaan membandingkan. Perempuan yang sejak awal tidak terlatih menerima kekurangan pasangan lebih sering jatuh pada kondisi membandingkan pasangannya dengan laki-laki lain.
Ironisnya, pembandingan biasa dilakukan dengan pria lain yang tidak memiliki kekurangan seperti yang ada pada pasangan. Dengan kata lain, sejak awal pasangan sah sudah jelas pasti kalah.
Berawal dari pembandingan ini, biasanya bermulalah kenyamanan dengan pria yang menjadi lawan pembanding pasangan itu. Kenyamanan semacam itu jelas memberi jalan untuk perselingkuhan.