7 Makna Hadis Setan Dibelenggu Selama Ramadhan

Ilustrasi Setan Dibelenggu Selama Ramadan
Sumber :
  • Pixabay / kalhh

MindsetPuasa Ramadhan adalah puasa wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Karena nilai pentingnya juga maka penentuan awal Bulan Ramadhan lebih spesial dari bulan-bulan lain yaitu dengan perhitungan cermat Ilmu Falak.

30 Buah-buahan Pertama di Bumi Turun Bersama Adam, Apa Saja?

Ada satu hadis sangat populer terkait puasa Ramadhan, yaitu hadis bahwa setan dibelenggu selama Ramadhan (sulsilati al-syayathin). Hadis tersebut hadis sahih dimuat dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. 

Terkait hadis tersebut, ada banyak pertanyaan misalnya apakah beneran setan dibelenggu selama Ramadhan? Kalau begitu kenapa selama Ramadhan masih ada manusia yang melakukan maksiat atau dosa?

Niat Puasa Ramadan yang Benar, 'Ramadana' atau 'Ramadani'?

Berikut penjelasan terkait hadis tersebut sekaligus jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas yang Mindset rangkum dari berbagai sumber. 

1. Dedengkot Setan Dibelenggu Selama Ramadhan

Ilustrasi Setan atau Iblis

Photo :
  • Pixabay / Waldkunst
Ternyata Sehat Bukan Hanya Soal Tubuh Segar dan Bugar

Ini adalah makna literal hadis. Artinya, benar bahwa setan dibelenggu selama Ramadhan, tetapi yang dibelenggu khusus dedengkotnya. Adapun setan-setan kelas teri tetap bebas berkeliaran menyesatkan manusia. 

2. Allah Melindungi Kaum Muslimin dari Bisikan Setan

Ilustrasi Bisikan Setan

Photo :
  • Pixabay / mohamed_hassan

Berbeda dengan makna literalnya, makna metaforis hadis tersebut adalah Allah akan menjaga kaum muslimin selama bulan Ramadhan dari cenderung pada mengikuti bisikan setan. 

Dengan cara tersebut maka sebenarnya sama saja dengan setan dibelenggu selama Ramadhan karena level kesuksesan setan menggoda manusia selama Ramadhan menjadi berkurang. 

3. Bulan Ramadan Ramai Majlis Islami

Ilustrasi Salat Tarawih

Photo :
  • Pixabay / MoteOo

Sudah merupakan tradisi Ramadhan sejak dulu semarak berbagai kegiatan keislaman, dari mulai tadarus berjemaah sampai kajian-kajian khusus. Para santri misalnya menjalani ngaji pasaran atau posonan. 

Selama bulan Ramadhan juga masjid-masjid diramaikan oleh jemaah Salat Tarawih dan tadarus Al-Qur’an. Dengan semaraknya kegiatan-kegiatan keislaman seolah setan dibelenggu karena dia tidak berdaya menjalankan kegemaran dia menggoda manusia.

4. Puasa Ramadhan Mengurangi Hawa Nafsu

Ilustrasi Perisai

Photo :
  • Unsplash @eadutskevich

Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda bahwa puasa adalah waja’, artinya perisai. Oleh sebab itu supaya tidak terjatuh pada perbuatan dosa mata dan kelamin, para bujangan dianjurkan berpuasa. 

Maka bisa dikatakan bahwa salah satu hikmah puasa, termasuk puasa Ramadhan, adalah terkekangnya hawa nafsu. Puasa membuat nafsu manusia berkurang levelnya sehingga potensi melakukan dosa pun menjadi berkurang juga. 

Dengan demikian, kemampuan setan untuk menggoda individu-individu kaum muslimin pun seolah tumpul, dibelenggu selama Ramadhan, karena adanya puasa sebagai perisai pelindung dari godaan setan. 

5. Kesempatan Maksiat Selama Ramadhan Minim

Ilustrasi Konser

Photo :
  • Pixabay / stux

Bulan Ramadhan adalah bulan suci. Untuk menghormati kesuciannya, ada banyak tempat-tempat yang rawan terjadi kemaksiatan ditutup, konser musik tidak diselenggarakan selain dengan tema religius, night club dibatasi. 

Maka seolah setan dibelenggu karena ruang dan waktu yang biasa membantu setan menggoda manusia untuk berbuat dosa menjadi tertutup selama Bulan Ramadhan. 

6. Maksiat di Bulan Ramadhan Tanda Tergoda Setan Kelas Teri

Ilustrasi Setan Kelas Teri

Photo :
  • freepik.com

Merujuk pada makna literal bahwa setan dibelenggu selama Ramadhan artinya para dedengkot setan dikekang, maka setan-setan yang berkeliaran menggoda manusia untuk berbuat dosa selama Ramadhan adalah setan-setan kelas teri.

Konsekuensinya, jika manusia masih berbuat maksiat atau dosa di bulan Ramadhan maka itu artinya level keimanan dia masih sangat rendah.

Mengapa demikian? Karena itu artinya dia masih bisa tergoda oleh setan-setan kelas teri. 

7. Maksiat di Bulan Ramadhan Tanda Kurang Ikhlas

Ilustrasi Berbuka Puasa

Photo :
  • freepik.com

Dalam Al-Qur’an surah Shad ayat 82—83 disebutkan bahwa iblis sendiri mengakui manusia yang tidak bisa dia goda adalah manusia yang ikhlas (mukhlis).

Ini bisa menjawab pertanyaan mengapa ada orang tetap melakukan dosa selama Ramadhan. 

Artinya, orang tersebut meski misalnya melakukan puasa tetapi dia melakukannya tanpa rasa ikhlas.

Orang yang puasa dengan ikhlas akan menjalani dengan penuh semangat dan berbuka puasa pada waktunya.

Kita juga bisa merujuk pada makna metaforis hadis setan dibelenggu selama Ramadhan bahwa orang-orang muslim yang Allah lindungi dari godaan setan selama Ramadan adalah orang-orang yang melakukan puasa Ramadhan dengan ikhlas.