6 Perempuan yang Sebagian Pihak Anggap Nabi Perempuan Islam

Ilustrasi Nabi Perempuan
Sumber :
  • Pixabay / Prabha_Creation388

Mindset –Meski mayoritas ulama di dalam Islam beranggapan bahwa tidak ada nabi perempuan dalam Islam, tetapi ada beberapa ulama, Ibnu Hazm, Abu al-Hasan al-Asy’ari, dan Alqurthubi, yang berpandangan sebaliknya bahwa ada nabiah di dalam Islam. 

5 Hal Penting tentang Ibnu Jarir at-Tabari, Sejarawan dan Mufasir Islam Legendaris

Ada beberapa perempuan mulia dalam Islam yang kemudian dipandang nabi oleh pihak-pihak pendukung adanya nabi perempuan Islam. Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar mengutip Abu Hasan al-Asy’ari, ada 6 perempuan yang merupakan nabiah, yaitu Hawwa, Sarah, Ibu Nabi Musa, Hajar, Asiyah, dan Maryam.  

1. Hawwa

Ilustrasi Nabi Adam dan Hawa di Firdaus

Photo :
  • Pixabay / Jeff Jacobs
Nabi Adam Penyair Pertama di Bumi? Ini Penjelasan Para Ulama

Hawwa adalah istri Nabi Adam as. meski namanya sendiri tidak disebut secara eksplisit di dalam Al-Qur’an dan hanya ditemukan dalam hadis dan kemudian diperinci dalam tafsir atau qasas al-anbiya.

Di dalam tafsir Al-Qur’an, nama tersebut biasa dijelaskan etimologis sebagai “karena dia diciptakan dari sesuatu yang hidup (hayy)”, meski tafsir ini biasa diperdebatkan karena mendorong pada legitimasi penempatan perempuan sebagai kelas kedua. 

Nuzulul Quran atau Lailatul Qadar Sama-sama Saat Turunnya Al-Quran?

Hawwa dikatakan meninggal setahun setelah Adam. Adam sendiri disebutkan berusia 1000 tahun. Hawwa dikuburkan di tempat yang sama dengan Adam yang menurut satu versi di India, di dekat tempat turunnya mereka dari firdaus.

Ketika terjadi banjir bandang pada zaman Nabi Nuh as, Nabi Nuh membawa serta mayat Hawwa dan Adam dalam kotak di dalam bahtera kemudian menguburkannya di Baitul Maqdis

Baca Juga

2. Sarah

Sarah adalah istri Nabi Ibrahim. Beliau digambarkan sebagai perempuan yang sangat cantik dan memiliki tubuh ideal. Karena itu dalam Badaiuz Zuhur dikisahkan tentang pertemuan mereka dengan Raja Tutis di Mesir. 

Raja Tutis terkenal mata keranjang, dia suka menikahi paksa wanita cantik mana pun yang dia temukan. Nabi Ibrahim as dan Sarah hijrah dari Syam ke Mesir dan Sarah disembunyikan di dalam peti, tetapi tetap ketahuan dan diambil paksa oleh Raja Tutis. 

Akan tetapi saat Raja Tutis akan meraba Sarah, tangannya mendadak kaku. Dia kemudian bertobat, lalu akan mengulanginya lagi, dan kejadian sama pun terulang bahkan kakinya pun ikut kaku. 

Raja Tutis mengulangi perbuatan itu sampai 7 kali sampai akhirnya benar-benar bertobat. Setelah itu dia menjamu dan memuliakan Nabi Ibrahim as dan Sarah. Menurut riwayat ini, Raja Tutis jugalah yang memberi mereka hamba sahaya bernama Hajar yang kelak akan menjadi istri kedua Nabi Ibrahim as. 

Sarah melahirkan Nabi Ishaq as. Sarah meninggal dunia mendahului Nabi Ibrahim as, yaitu saat beliau berusia 120 tahun. Ketika Sarah meninggal, Nabi Ibrahim membeli sebuah gua di wilayah Hebron untuk menjadi pekuburannya. 

3. Ibu Nabi Musa

Nama ibu Nabi Musa as. tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Al-Qur’an. Beberapa mufasir menyodorkan beberapa versi nama sebagaimana dijelaskan dalam Qasas al-Anbiya Ats-Tsa’labi, yaitu Najib, Najiyah, atau Yukhayil. Sementara versi sejarawan Ath-Thabari adalah Yahib, Yukhabad, dan Yakhitah. 

Nabi Musa as dikandung pada masa ketika Firaun memerintahkan bayi-bayi laki-laki Bani Israil dibunuh. Disebutkan bahwa total jumlah bayi yang di bunuh dalam “program” itu mencapai 12.000 bayi. 

Saat mengandung, ibu Nabi Musa as. tidak menampakkan tanda-tanda kehamilan sebagaimana biasa sehingga Nabi Musa as aman sampai dilahirkan. Setelah dilahirkan dan berusia 90 hari, Allah Swt memberi ilham kepada ibu Nabi Musa as untuk membuat tabut/peti dan menghanyutkan bayi Nabi Musa as di dalam tabut itu di sungai Nil.

Tabut itu kemudian menjadi perantara yang mempertemukan Nabi Musa as dengan ibu angkatnya, Asiyah binti Muzahim, istri Firaun. Akan tetapi bayi Nabi Musa as tidak mau disusui oleh ibu susu yang datang ke istana, ia hanya mau disusui ketika yang datang adalah ibunya sendiri. 

4. Hajar

Sumur Zamzam

Photo :
  • Wikimedia

Hajar adalah istri kedua Nabi Ibrahim as. Pernikahan itu sendiri merupakan usul dari Sarah yang tidak juga memiliki anak. Dari Hajar kemudian lahirlah Nabi Ismail. Saat itu Nabi Ibrahim as sudah berusia 86 tahun. 

Lahirnya Nabi Ismail membuat Sarah cemburu sampai-sampai dia tidak ingin melihat lagi Hajar. Hal itulah yang kemudian menyebabkan Nabi Ibrahim membawa Hajar dan Nabi Ismail yang saat itu masih menyusu ke lembah yang kemudian menjadi Makkah kini.

Hajar yang ditinggalkan dengan persediaan air seadanya kemudian berusaha mencari-cari orang yang mungkin bisa membantunya dengan pergi bolak-balik sebanyak tujuh kali di antara bukit Shafa dan Marwa.

Tindakan Hajar itu kemudian diabadikan menjadi ritual Sa'i dalam ibadah Haji. Allah Swt. kemudian mengutus malaikat untuk menghentakkan tumit sehingga memancarlah air yang kemudian menjadi sumur Zamzam

5. Asiyah

Asiyah binti Muzahim adalah istri Firaun di zaman Nabi Musa as sekaligus ibu angkat Nabi Musa as. Asiyah adalah peerempuan yang menemukan bayi Nabi Musa as dalam tabut yang dihanyutkan di sungai Nil kemudian berinisiatif mengangkat Nabi Musa as sebagai putranya. 

Asiyah tidak memiliki keturunan dari pernikahannya dengan Firaun, meski dikatakan juga bahwa hal itu disebabkan Firaun tidak pernah berhasil menggaulinya. Asiyah juga termasuk orang yang beriman kepada Nabi Musa as, tetapi beliau menyembunyikan itu dari Firaun. 

Firaun mengetahui Asiyah beriman setelah Asiyah mengecam dia yang membunuh Masyitoh. Firaun memaksa dan menyiksanya untuk kembali ke kepercayaan lama, tetapi sebagaimana Masyitoh, Asiyah tetap kukuh dalam keimanan. 

Asiyah meninggal karena penyiksaan Firaun, tetapi beliau meninggal sambil tersenyum karena sudah mendengar berita gembira dari Malaikat Jibril bahwa Allah Swt. sudah menyediakan baginya rumah di surga. 

6. Maryam

Ilustrasi Kelahiran Nabi Isa

Photo :
  • Pixabay / Ambroz

Maryam binti Imran merupakan ibu Nabi Isa as. Beliau adalah satu-satunya perempuan yang disebut secara eksplisit namanya di dalam Al-Qur’an. Bahkan nama beliau menjadi nama salah satu Surah di dalam Al-Qur’an. 

Maryam diasuh oleh Nabi Zakariya as. yang merupakan pamannya karena menikahi saudari ibu Maryam. Maryam terkenal sebagai perempuan saleha dan beliau melahirkan Nabi Isa as tanpa ada lelaki mana pun yang menyentuhnya. 

Baca Juga

Demikian nama dan riwayat singkat 6 perempuan mulia dalam Islam yang kadang dianggap sebagai nabiah atau nabi perempuan. Keenam perempuan tersebut merupakan teladan yang sangat kaya untuk ditiru oleh seluruh Muslimah yang merindukan surga.