Azan Panjang vs Azan Singkat: Mana yang Lebih Baik Menurut Fikih? Ini Penjelasan Buya Yahya
Jumat, 7 Maret 2025 - 13:34 WIB
Sumber :
- Channel Youtube/Al-Bahjah TV
- Muazin disunnahkan berwudu sebelum azan.
- Menghadap kiblat saat mengumandangkan azan.
- Tidak memperpanjang azan hingga melewati batas kewajaran.
Menurut Buya Yahya, memperpanjang azan hingga berlebihan bisa menjadi permasalahan, terutama jika menyebabkan kesulitan bagi orang-orang yang mendengarnya.
Dalam salah satu ceramahnya, ia mengkritisi praktik azan yang berlangsung hingga 20-30 menit dengan nada yang terlalu meliuk-liuk, yang bisa mengganggu orang yang ingin menjawab azan atau memiliki aktivitas lain.
Azan Panjang vs Azan Singkat dalam Perspektif Fikih
Dari sudut pandang fikih, azan memiliki tujuan utama: mengumumkan masuknya waktu salat dan mengajak umat Muslim untuk segera menunaikan ibadah.
Karena itu, azan harus disampaikan dengan jelas, tidak terlalu cepat, namun juga tidak terlalu bertele-tele.
Baca Juga :
Mengapa Hisab dan Rukyah Penentuan Awal Ramadhan Masih Diperdebatkan? Ini Penjelasan Gus Baha
Buya Yahya menegaskan bahwa azan yang terlalu panjang justru dapat menghilangkan esensi dari sunnah menjawab azan.
Halaman Selanjutnya
Dalam Islam, menjawab azan adalah salah satu ibadah yang memiliki keutamaan besar. Jika azan terlalu panjang, umat bisa kehilangan kesempatan untuk menjawabnya dengan baik karena terbatasnya waktu.