Tarik Tambang Maut terjadi di Makassar, Simak Asal-Usul Permainan Tradisional Ini

Ilustrasi Tarik Tambang
Sumber :
  • Pixabay / Peggy_Marco

Mindset –Lomba tarik tambang yang diselenggarakan oleh IKA Unhas Sulawesi Selatan pada Hari Minggu (18/12/2022) menelan korban. Sebagaimana dilansir oleh Viva.co.id pada Selasa (20/12/2022), satu orang peserta bernama Masita yang merupakan Ketua RT 001 RW 007, Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar meninggal. Sementara itu 8 orang lainnya luka-luka. 

Achmad Irfandi Pengagas Kampung Lali Gagget, Lestarikan Dolanan Tradisional di Sidoarjo

Padahal lomba tarik tambang tersebut direncanakan akan memecahkan rekor MURI. Para peserta yang merupakan gabungan alumni Unhas dengan warga Kota Makassar berjumlah 5000 orang dengan tambang sepanjang 1.540 meter. Sampai hari ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terkait tragedi tarik tambang maut tersebut. 

Tarik tambang memang merupakan salah satu permainan tradisional yang sangat populer. Permainan ini termasuk salah satu lomba favorit dalam berbagai acara termasuk peringatan Hari Kemerdekaan. Akan tetapi tahukah kawan-kawan bagaimana asal-usul tarik tambang?

Dari Ritual dan Latihan Militer Menjadi Olahraga dan Permainan

Achmad Irfandi, KLG dan Anak-Anak Masa Depan Tanpa Gawai

Salah satu alasan permainan tarik tambang sangat populer mungkin karena peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana, yaitu tali tambang yang kuat. Sisanya adalah dua tim dan lapangan sepanjang 30 sampai 50 meter. 

Dalam bahasa Inggris, tarik tambang dikenal dengan banyak sebutan. Yang paling populer adalah tug of war dan biasa disingkat TOW. Ada beberapa daerah yang diperkirakan merupakan asal-usul tarik tambang, yaitu Kamboja, Mesir, Yunani, India, dan Cina. 

Era Manchester City Pep Guardiola di Ujung Tanduk? Belajar dari Kejatuhan Mourinho di Manchester United

Di Cina abad ke-8 sampai 5 SM misalnya tarik tambang dikisahkan sebagai cara untuk melatih para prajurit. Panjang tambang yang digunakan mencapai 167 meter dengan masing-masing tim berjumlah lebih dari 500 orang. Masing-masing tim memiliki para penabuh genderang untuk menyemangati. 

Halaman Selanjutnya
img_title