Asal-Usul Idul Adha, Nabi Ibrahim Lupa Nazar Diingatkan Tuhan Lewat Mimpi
- freepik.com
Mindset –Idul Adha sebagai hari raya umat Islam dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari besar Islam tersebut biasa disembelih hewan kurban.
Idul Adha biasa dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri. Kedua hari raya tersebut sama-sama diperingati dengan kebahagiaan yang meriah oleh umat islam sedunia.
Nah, tapi tahukah Sobat Mindset bagaimana asal usul Idul Adha? Tentu tahu ya kalau asal-usulnya terkait kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Akan tetapi Mindset sajikan di bawah ini rincian kisah Nabi Ibrahim mengurbankan putra kesayangannya Nabi Ismail pada zaman dulu.
Kisah Tradisi Kurban Pertama
Ilustrasi Hewan Kurban
- freepik.com
Dikisahkan bahwa sebelum Nabi Ismail lahir, Nabi Ibrahim bernazar bahwa kalau memiliki putra maka beliau akan menyembelihnya sebagai pengurbanan kepada Allah.
Nah, seiring berlalunya waktu, Nabi Ibrahim kemudian lupa akan nazar beliau.
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim bermimpi ada seseorang berkata kepadanya bahwa Allah Swt. telah menyuruh dia untuk memenuhi nazarnya untuk menyembelih putranya.
Pertama kali mendapatkan mimpi itu, Nabi Ibrahim terbangun dan merasa ketakutan. Kemudian mimpi Nabi Ibrahim tersebut berulang selama 7 hari berturut-turut.
Maka Nabi Ibrahim akhirnya memutuskan untuk menyembelih putranya sesuai nazar dia dulu.
Nabi Ibrahim kemudian menyuruh Ismail membawa tali dan pisau. Ketika Nabi Ismail bertanya untuk apa kedua barang tersebut, Nabi Ibrahim mengatakan bahwa dia akan menyembelih kibas sebagai kurban untuk Allah.
Kibas adalah kambing yang berbulu panjang, tebal, dan keriting.
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kemudian berangkat ke sebuah gunung di lembah Mina. Di sanalah baru Nabi Ibrahim mengatakan kepada Nabi Ismail bahwa dia diperintah oleh Allah Swt. untuk menyembelih Nabi Ismail.
Spontan Nabi Ismail menjawab sebagaimana dikisahkan dalam Al Quran Surah As-Saffat ayat 102:
Surah As Saffat ayat 102
- Al-Quran Kemenag Edisi Penyempurnaan 2019
Nabi Ibrahim kemudian menelentangkan Nabi Ismail di atas batu dan akan mengikat tangan dan kakinya. Akan tetapi Nabi Ismail menolak karena dia tidak ingin malaikat mengira dirinya terpaksa melakukan hal itu.
Akhirnya Nabi Ibrahim menetakkan pisau ke leher Nabi Ismail, tetapi pisau tersebut ternyata tidak mempan.
Pada momen itu, para malaikat, burung-burung, hewan, pohon-pohon, dan ikan-ikan di lautan gaduh. Semua terharu dan berdoa kepada Tuhan untuk menebus Nabi Ismail.
Nabi Ismail kemudian meminta Nabi Ibrahim untuk menusukkan pisau ke jantungnya. Ternyata sama saja tidak mempan, pisau malah melesak ke pangkalnya.
Akhirnya Nabi Ismail meminta Nabi Ibrahim menutupi wajah Nabi Ismail. Dia mengira bahwa sang ayah tidak tega menyembelihnya karena melihat wajahnya.
Nabi Ibrahim kemudian melakukan hal itu, tapi ternyata pisau tersebut tetap tidak mempan. Karena marah, Nabi Ibrahim kemudian melemparkan pisau tersebut.
Pada momen itulah Allah memberikan wahyu kepada Nabi Ibrahim sebagaimana dikisahkan dalam Surah As-Saffat 105-107:
Surah As Saffat ayat 105-107
- Al-Quran Kemenag Edisi Penyempurnaan 2019
Malaikat Jibril kemudian turun dengan membawa seekor kibas. Malaikat Jibril menyuruh Nabi Ibrahim menyembelih kibas tersebut sebagai tebusan untuk Nabi Ismail.
Demikian kisah asal usul tradisi kurban, Sobat Mindset. Idul Adha adalah hari memperingati keteguhan iman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menepati janji dan melaksanakan perintah Allah.