Tragedi Mei 1998 dalam Puisi Rendra, Akal Sehat Kalah oleh Pikiran Kalap
- Istimewa
Raja juga biasa melakukan tindakan kekerasan terhadap siapa pun rakyat yang menentang atau melakukan protes. Itu jugalah yang terjadi pada saat itu.
Lalu digambarkan kekacauan suasana ketika bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalanan, sementara amarah merajalela tanpa alamat.
Suasana kaos seperti itu Rendra sebut sebagai zaman edan, konsep yang pertama kali disebutkan oleh pujangga Ronggowarsito.
Pada zaman seperti itu, kitab undang-undang bukannya bisa memberikan kepastian hukum justru malah tergeletak di selokan.
Hukum, disinggung Rendra, menurut Allah pun harus berada di atas keinginan para politisi, raja-raja, dan tentara. Hal tersebut bukan hanya berlaku kini, tetapi memang demikian seharusnya sejak zaman Ibrahim dan Musa.
Akan tetapi itulah yang tidak terjadi pada zaman edan Mei 1998. Rendra juga mengingatkan pada zaman seperti itu berhentilah mencari Ratu Adil, tetapi yang harus ditegakkan adalah Hukum Adil.