Bocoran Isi Buku Cak Imin, Spiritualitas Sepak Bola

Buku Spiritualitas Sepak Bola
Sumber :
  • Facebook

Mindset –Sebagai seorang politikus intelektual dari kalangan Nahdliyyin, Cak Imin bukan hanya seorang pembaca buku, tetapi juga produsen buku. Cak Imin adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan beberapa buku. 

Lionel Messi Kembali ke Lineup Awal saat Inter Miami Bermain Imbang 1-1 atas Newell's Old Boys

Buku-buku Cak Imin tentu saja sesuai dengan bidang yang dia tekuni, yaitu pemikiran.

Menyebut beberapa judul di antaranya, Masyarakat Indonesia Abad XXI yang terbit tahun 1996 dan Paradigma Arus Balik Masyarakat Pinggiran yang terbit pada tahun 1997. 

Messi Geser Haaland, Sabet Gelar Pemain Terbaik FIFA 2023

Selain itu, salah satu yang juga menarik adalah Cak Imin juga pernah menerbitkan satu buku kumpulan esai tentang sepak bola.

Bayangkan, politikus menulis tentang sepak bola!

Kejutan Rumor Transfer Karim Benzema ke Arsenal, Solusi Mikel Arteta Kah? : Nasib Eddie Nketiah?

Dalam hal ini politikus yang memiliki nama lengkap A. Muhaimin Iskandar ini menempuh jalur yang sama dengan Gus Dur, pemikir, politikus, negarawan yang sama-sama dari kalangan Nahdliyyin, PKB, dan juga menulis esai-esai sepak bola

Lalu seperti apa esai-esai sepak bola yang Cak Imin tulis? Berikut Mindset bocorkan data buku Cak Imin dan gambaran isinya. 

Spiritualitas Sepak Bola

Ilustrasi Anak-anak bermain Sepak Bola

Photo :
  • Pixabay / sasint

Buku kumpulan esai Cak Imin tentang sepak bola berjudul Spiritualitas Sepak Bola. Esai-esai di dalamnya tidak berbicara tentang sepak bola secara umum melainkan menyoroti piala dunia 2006 dengan perspektif sosial politik.

Ya, bahkan ketika menjadi pengamat sepak bola, Cak Imin tampaknya tidak bisa melepaskan bidang yang sudah dia tekuni sejak lama, yaitu pemikiran sosial, keagamaan, dan politik. 

Akan tetapi justru itulah yang membuat esai-esai sepak bola Cak Imin menarik karena unik. Selain itu, menautkan sepak bola dengan pemikiran spiritual, sosial, dan politik tentu bukan hal gampang. 

Cak Imin juga mendukung analisis-analisis kritis dia dengan sesekali mengutip berbagai buku sejarah ataupun pemikiran.

Hal itu memperkaya muatan intelektual sekaligus menguatkan hasil pengamatannya menjadi lebih objektif. 

Esai-esai tersebut semula merupakan esai-esai yang dipublikasikan secara berturut-turut di harian Rakyat Merdeka selama sebulan dari tanggal 10 Juni 2006 sampai 11 Juli 2006.

Baru kemudian esai-esai tersebut dikumpulkan dan dibukukan menjadi satu oleh penerbit KLIK.R Yogyakarta. Buku tersebut diberi kata pengantar oleh Gus Dur. 

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin

Photo :
  • viva.co.id

Lalu kenapa judulnya Spiritualitas Sepak Bola

Judul tersebut sebenarnya merupakan judul salah satu esai di dalam buku. Esai tersebut berada di urutan pertama. 

Dalam esai tersebut dibahas contoh dari dunia sepak bola di mana pemain bisa mendapatkan keadilan bukan hanya saat bermain di lapangan tetapi juga di luar lapangan setelah permainan selesai.

Artinya, ketidakadilan yang dialami pemain di lapangan bisa diraih juga di luar lapangan. Dari analogi tersebut Cak Imin merumuskan frasa "spiritualitas sepak bola".

Spiritualitas sepak bola dia bandingkan dengan ajaran agama Islam yang mengajarkan adanya keadilan sejati di luar pengadilan dunia, yaitu pengadilan akhirat.

Ilustrasi. Hakim yang memutuskan berdasarkan uang sogok.

Photo :
  • freepik.com

Dengan demikian, meski saat di dunia kita mungkin mendapatkan keputusan hakim yang karena satu dan lain alasan ternyata tidak adil, misalnya karena melibatkan uang sogok, kelak di pengadilan Tuhan kita akan mendapatkan keputusan ulang yang seadil-adilnya. 

Tampaknya Cak Imin ingin menunjukkan kepada kita bahwa sepanjang kita sungguh-sungguh menghayati peran kita, maka hal apa pun bisa ditinjau dengan kacamata teoretis yang kita miliki, termasuk membedah sepak bola dengan kacamata sosial politik dan spiritualitas.