7 Rahasia Sukses Orang Tionghoa: Dari Menabung 80% Gaji hingga Anti-Gengsi
- Alex Kalinin
Mindset – Memahami rahasia sukses orang Tionghoa dalam mengelola keuangan dan bisnis. Simak 7 prinsip hidup yang membuat mereka sukses, dari menabung besar hingga gaya hidup sederhana.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa banyak orang Tionghoa sukses dalam bisnis dan keuangan? Nama-nama seperti Ciputra, Bong Chandra, dan pengusaha Tionghoa lainnya bukan hanya sukses karena kerja keras, tetapi juga karena prinsip hidup yang diterapkan sejak kecil.
Rahasia kesuksesan mereka tidak selalu tentang kecerdasan akademis atau modal besar, melainkan kebiasaan sederhana yang konsisten dilakukan.
Mulai dari menabung 80% gaji hingga gaya hidup anti-gengsi, berikut 7 rahasia sukses orang Tionghoa yang bisa kita pelajari.
7 Rahasia Sukses Orang Tionghoa
1. Pendidikan Finansial Sejak Dini
Orang Tionghoa diajari mengelola uang sejak kecil. Anak-anak tidak hanya diberi uang jajan, tetapi juga diajarkan untuk bekerja terlebih dahulu, seperti membantu toko keluarga atau membersihkan rumah.
Menurut buku The Chinese Way in Business oleh Boye Lafayette De Mente, pola asuh ini menciptakan sensitivitas bisnis alami. Mereka memahami konsep untung-rugi, kebutuhan vs keinginan, dan tanggung jawab finansial sejak dini.
2. Menabung 70-80% dari Penghasilan
Sementara banyak orang menabung 10-20% dari gaji, orang Tionghoa bisa menyisihkan hingga 80%. Filosofi Konfusianisme mengajarkan pengendalian diri dan hidup hemat.
Menurut Journal of Economic Behavior and Organization, kelompok dengan budaya kontrol diri tinggi cenderung lebih stabil secara finansial dalam jangka panjang.
Bagi mereka, menabung bukan sekadar menyimpan uang, tetapi mempersiapkan ketahanan finansial.
3. Gaya Hidup Sederhana & Anti-Gengsi
Banyak pengusaha Tionghoa kaya raya tetapi hidup sederhana. Mereka lebih memilih memutar uang untuk bisnis daripada membeli barang mewah.
Prinsipnya: "Nilai seseorang bukan dari apa yang dipakai, tapi dari apa yang dihasilkan." Ini membuat mereka fokus pada pertumbuhan aset daripada pencitraan.
4. Memasak Sendiri & Hidup Minimalis
Daripada sering makan di luar, orang Tionghoa lebih memilih masak di rumah. Selain hemat, ini juga lebih sehat dan mempererat hubungan keluarga.
Mereka juga menerapkan prinsip utilitas: "Belilah barang yang berguna, bukan sekadar tren." Ini membantu mereka menghindari pemborosan dan fokus pada investasi jangka panjang.
5. Kerja Keras & Kerja Cerdas
Orang Tionghoa terkenal dengan etos kerja tinggi. Mereka percaya: "Masa muda untuk bekerja, bukan rebahan."
Namun, mereka tidak hanya kerja keras, tetapi juga kerja cerdas—mencari cara lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak. Prinsip "Berkeringat dulu, menikmati belakangan" menjadi kunci kesuksesan mereka.
6. Tidak Malu Memulai dari Bawah
Banyak pengusaha Tionghoa memulai bisnis dari skala kecil, seperti warung atau toko kelontong. Mereka tidak gengsi bekerja di bidang apa pun, asalkan halal dan menghasilkan.
Seperti kata Robert Kiyosaki dalam Rich Dad Poor Dad, "Orang kaya tidak malu memulai dari bawah." Mereka fokus pada pertumbuhan, bukan penampilan.
7. Multiple Income & Diversifikasi Bisnis
Prinsip "Kalau hanya punya satu sumber penghasilan, kamu dalam bahaya" sangat dipegang teguh. Banyak orang Tionghoa memiliki bisnis sampingan, investasi, atau properti selain pekerjaan utama.
Diversifikasi pendapatan membuat mereka lebih tahan krisis dan memiliki lebih banyak peluang berkembang.
Sukses orang Tionghoa bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari kebiasaan disiplin, hidup hemat, dan kerja cerdas. Prinsip-prinsip ini bisa diterapkan oleh siapa pun, terlepas dari latar belakang etnis. *AT