Mengenal Prof Brian Yuliarto, Profil Menteri Dikti Saintek yang Baru Dilantik Prabowo
- Channel youtube/Sekretariat Presiden
Jakarta, Mindset – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Prof Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro. Berikut Profil Brian Yuliarto Mentri Dikti dan Saintek akan diulas lengkap disini!
Nama Prof Brian mungkin belum sepopuler tokoh akademisi lainnya, tetapi kiprahnya di dunia penelitian dan teknologi nano telah mendapatkan pengakuan nasional maupun internasional.
Siapa Prof Brian Yuliarto?
Melansir laman Fakultas Hukum UMSU, Prof Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1999, kemudian melanjutkan studi magister dan doktoralnya di University of Tokyo, Jepang, dengan fokus pada Quantum Engineering dan System Science.
Ia meraih gelar Master of Engineering (M.Eng) pada 2002 dan Doctor of Philosophy (PhD) pada 2005.
Sejak 2006, ia kembali ke ITB sebagai dosen dan meniti karier akademiknya hingga mencapai gelar profesor pada usia 43 tahun.
Selain dikenal sebagai akademisi, Prof Brian juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Mendikti Saintek.
Dengan pengalaman panjangnya dalam riset dan inovasi teknologi, ia diharapkan mampu membawa kebijakan pendidikan tinggi dan sains Indonesia ke arah yang lebih maju.
Kiprah Prof Brian Yuliarto dan Inovasi Teknologi
Prof Brian Yuliart, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
- UMSU
Prof Brian adalah pakar nanomaterial yang fokus pada pengembangan sensor dan energi.
Penelitiannya banyak berkaitan dengan teknologi biosensor untuk deteksi dini penyakit, seperti demam berdarah, hepatitis, kanker, serta berbagai patogen berbahaya.
Teknologi yang dikembangkannya bertujuan untuk menciptakan sistem sensor yang lebih akurat dan cepat dalam mendeteksi molekul target.
Ia juga aktif dalam kerja sama riset dengan berbagai institusi internasional. Hingga saat ini, Prof Brian telah menerbitkan 329 artikel ilmiah yang tercatat dalam indeks Scopus dengan total 5.618 sitasi dan h-indeks 38.
Beberapa hasil risetnya bahkan telah mendapatkan hak paten dan diakui secara global.
Penghargaan dan Prestasi Prof Brian Yuliarto
Sebagai seorang ilmuwan, Prof Brian memiliki segudang prestasi. Beberapa penghargaan bergengsi yang pernah diraihnya antara lain:
- Habibie Prize 2024
- World’s Top 2% Scientist 2024
- Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023
- Peneliti Terbaik ITB 2021
- Dosen Berprestasi Bidang Saintek ITB 2017
Selain itu, ia memiliki lebih dari 326 publikasi di Scopus dengan 5.506 sitasi dan h-index 43, serta 410 publikasi Google Scholar dengan 6.600 sitasi dan h-index 43.
Prestasi ini menunjukkan bahwa Prof Brian adalah sosok yang tidak hanya aktif di dunia akademik, tetapi juga berkontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Peran Prof Brian Yuliarto dalam Organisasi Kemasyarakatan
Di luar akademik, Prof Brian juga aktif dalam organisasi Muhammadiyah.
Ia menjabat sebagai Ketua Majelis Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat periode 2023-2027 serta Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cibeunying Kaler Bandung untuk periode yang sama.
Kiprahnya dalam organisasi ini menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan sosial dan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman.
Tantangan sebagai Mendikti Saintek
Sebagai Mendikti Saintek pertama dalam kabinet Prabowo, Prof Brian menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi Indonesia di kancah global, memperkuat kolaborasi antara akademisi dan industri, serta mempercepat pengembangan riset dan teknologi yang berdampak langsung pada masyarakat.
Dengan latar belakang yang kuat dalam penelitian dan inovasi, diharapkan kepemimpinan Prof Brian di Kemendikti Saintek akan membawa kebijakan berbasis sains yang mampu mempercepat kemajuan teknologi dan pendidikan tinggi di Indonesia. *AT