Diana Cristiana, Guru yang Tak Gentar Menghadapi OPM Demi Masa Depan Anak-anak Papua

Diana Cristiana Da Costa Ati, guru penggerak daerah terpencil Papua.
Sumber :
  • E-Booklet 15th SATU Indonesia Awards 2024.

Papua, MindsetDiana Cristiana Da Costa Ati, seorang guru inspiratif yang berasal dari Timor Leste, telah menorehkan jejak pengabdian yang luar biasa di pelosok Papua, Indonesia. Sejak 2018, ia berdedikasi sebagai Guru Penggerak di wilayah terpencil, tepatnya di Kampung Atti, Kabupaten Mappi, Papua Selatan. 

Sri Suparni Luncurkan Buku “Memahat Jejak, Merawat Asa”, Inspirasi Bagi Generasi Muda & Pelaku UMKM

Diana tidak hanya sekadar guru, tetapi juga pejuang di garis depan pendidikan yang menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari keterbatasan fasilitas hingga ketegangan yang muncul dari kehadiran simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Program Guru Penggerak yang mengirimkan Diana dan ratusan guru lainnya ke daerah terpencil adalah bagian dari inisiatif Bupati Mappi saat itu, Kristosimus Yohanes Agawemu, bekerja sama dengan Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Teknologi IoT Lobstech, Solusi Cerdas Hendra untuk Pemberdayaan Nelayan di Jember

Diana memulai pengabdiannya di Kampung Kaibusene sebelum kemudian bertugas di Kampung Atti, sebuah desa terpencil di Distrik Minyamur, di mana pendidikan nyaris tidak tersentuh.

Diana Cristiana, Fokus pada Literasi dan Pendidikan Karakter

Di SDN Atti, Diana menemukan realitas yang menggetarkan: para siswa, bahkan hingga kelas 6, belum bisa membaca.

Generasi Muda Bertani? Rizki Hamdani Buktikan Suksesnya Lewat Kelompok Santri Tani Milenial

Dengan semangat pantang menyerah, Diana pun bertekad untuk mengentaskan buta huruf di kampung itu. 

Tidak hanya mengajar baca-tulis dan hitung (calistung), Diana juga menyisipkan pendidikan karakter dan nilai-nilai nasionalisme. 

Meski pernah mengalami situasi berbahaya, termasuk diancam oleh siswa yang membawa tombak karena marah, ia tetap berkomitmen mengajar dengan penuh dedikasi.

Keterbatasan Fasilitas dan Inisiatif Mandiri 

Diana Cristiana Da Costa Ati penerima apresiasi SATU Indonesia Awards.

Photo :
  • 15th SATU Indonesia Awards

Fasilitas belajar yang serba minim adalah kendala terbesar bagi Diana. Di SDN Atti, meja dan kursi sangat terbatas sehingga banyak siswa yang belajar di lantai. 

Pasca berakhirnya masa jabatan Bupati Kristosimus pada Maret 2022, pasokan alat tulis dan buku pun semakin sulit didapatkan. 

Diana tidak tinggal diam. Ia menggalang bantuan dari media sosial untuk menyuplai kebutuhan belajar siswa tanpa menerima donasi uang, melainkan berupa barang seperti alat tulis, buku, dan pakaian layak.

Tidak jarang, Diana juga merogoh kocek pribadi untuk membeli kebutuhan siswa. Baginya, pendidikan di pelosok bukanlah sekadar profesi, tetapi panggilan hidup yang tak ternilai oleh uang. 

Diana yakin, pondasi literasi dasar yang ia bangun saat ini akan menjadi langkah awal bagi siswa-siswa Kampung Atti untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak-anak di kota besar.

Perjuangan yang Mendapatkan Penghargaan Masyarakat

Pengabdian Diana mendapat apresiasi besar dari masyarakat Kampung Atti. Berkat jerih payahnya, banyak anak yang sudah bisa membaca dan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. 

Kepala Badan Musyawarah Kampung, Willem Pasim, mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran Diana dan kedua rekannya, Fransiska Erlyansi Bere dan Oktofianus Halla. 

Sebagai tanda terima kasih, warga kampung kerap memberikan bahan pangan lokal seperti singkong, daun ubi, dan daging ular.

Pengabdian yang Tak Tergantikan

Diana mengaku merasa betah hidup di pedalaman Papua. Bagi Diana, kebahagiaan bukan diukur dari materi atau karier gemilang di kota besar, melainkan dari kesempatan mengabdi dan membangun masa depan generasi muda Papua. 

Bahkan saat pulang ke kampung halamannya di Atambua, Diana mengaku merindukan murid-muridnya. Pengabdian yang tulus dan ikhlas inilah yang menjadi alasan Diana bertahan di Kampung Atti, meskipun kondisi yang dihadapinya jauh dari kata mudah.

Atas pengabdiannya sebagai guru penggerak di Kampung Atti, Kabupaten Mappi, Papua Selatan, Diana Cristiana meraih penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards Tahun 2023. *AT