Rizki Hamdani Bangkitkan Semangat Wirausaha Melalui “Kelompok Santri Tani Milenial”

Rizki Hamdani, pengagas Kelompok Santri Tani Milenial.
Sumber :
  • SATU Indonesia - Design/MindsetVIVA

Jombang, Mindset – Rizki Hamdani, seorang pemuda asal Jombang, Jawa Timur, telah memutuskan untuk mengejar cita-citanya yang besar. Bagi Rizki, masa depan Indonesia terletak di tangan generasi muda, dan dia yakin bahwa sektor agribisnis adalah salah satu kunci kesuksesan ekonomi.

5 Tokoh Pendidikan Islam dan Jasanya, dari Ibnu Sina Sampai Fatimah al-Fihri

Dengan tekad kuat, Rizki Hamdani menggagas dan mengembangkan Kelompok Santri Tani Milenial.

Sebuah inisiatif luar biasa yang telah membantu membangkitkan semangat wirausaha di kalangan santri.

Kelompok Santri Tani Milenial, Memberdayakan Ekonomi Santri Melalui Agribisnis 

Nabi-nabi Islam Kolektor Alat Musik Menurut Tafsir Jalalain? Ternyata Salah Penerjemah

Rizki Hamdani memberikan edukasi kepada kelompok santri.

Photo :
  • SATU Indonesia Awards

Kelompok Santri Tani Milenial adalah wadah bagi beberapa pondok pesantren di Jombang. Kelompok ini bertujuan memberdayakan perekonomian santri secara mandiri melalui sektor agribisnis.

5 Hal Perlu Diketahui tentang El Nino, Sering Disebut di Sidang MK

Konsepnya sederhana: para santri diajak untuk menanam sayur dan beternak hewan, dan hasil panen tersebut kemudian dijual.

Dalam upaya mempermudah pemasaran, Rizki membentuk unit-unit usaha yang disatukan dalam sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System (IFS). 

Sistem tersebut memadukan komponen pertanian, perikanan, dan peternakan, menciptakan sinergi yang bermanfaat. Sebagai contoh, limbah air kolam ikan lele digunakan sebagai pupuk tanaman. Selain itu, Rizki juga tengah mengembangkan sorgum sebagai pakan ternak.

Penghasilan Tambahan bagi Santri 

Ilustrasi petani menggarap sawah di wilayah transmigrasi.

Photo :
  • Pixabay - sasint

Selain memupuk minat berwirausaha di kalangan santri melalui sektor agribisnis, Kelompok Santri Tani Milenial juga memberikan kesempatan kepada para santri untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Bahkan, beberapa di antara mereka merasa tidak lagi perlu meminta uang saku kepada orang tua mereka. Inisiatif ini memiliki potensi besar untuk mengurangi beban finansial keluarga santri.

Salah satu dampak positif lainnya adalah pemutusan mata rantai perdagangan yang terlalu panjang. Misalnya, ketika menjual hewan ternak, para santri sebelumnya harus menjual hasil panen terlebih dahulu ke pengepul sebelum mencapai konsumen akhir. Sekarang, mereka bisa langsung menjualnya ke rumah pemotongan, sehingga pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar.

Masa Santri Sebagai Waktu untuk Berwirausaha dan Belajar 

Tentu, menjadi seorang santri juga berarti memiliki tanggung jawab belajar yang tinggi. Namun, Kelompok Santri Tani Milenial telah berhasil mengatur pembagian waktu yang baik.

Para santri dapat bekerja dua kali sehari: dua jam di pagi hari sebelum sekolah dan dua jam di sore hari setelah kegiatan belajar mengajar selesai.

Ini memastikan bahwa mereka tetap fokus pada pendidikan mereka sambil mengembangkan keterampilan berwirausaha mereka.

Penyebaran Program dan Peningkatan Pendapatan 

Rizki Hamdani bersama petani meninjau pertumbuhan sorgum.

Photo :
  • SATU Indonesia Awards

Program Kelompok Santri Tani pertama kali diadakan di Pondok Pesantren Fathul Ulum di Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Inisiatif ini muncul setelah Rizki melihat seorang santri memberi makan ikan lele. Setelah mendiskusikan ide ini dengan pemimpin pondok pesantren, Ahmad Habibul Amin. Mereka mulai menjalankan program Kelompok Tani Santri Milenial di Fathul Ulum.

Hingga Agustus 2020, Rizki telah merangkul lebih dari 40 kelompok santri tani yang tersebar di seluruh Jombang. Masing-masing kelompok terdiri dari 15-20 santri yang terjun ke dalam dunia agribisnis.

Hasil kerja keras Rizki terlihat dari peningkatan pendapatan kelompok tani di Fathul Ulum, yang mencapai omzet ratusan juta per bulan.

Disusul komunitas petani sorgum yang dapat mencapai pendapatan hingga Rp60 juta setiap bulannya. Hal ini terjadi setelah mereka dilengkapi dengan fasilitas pengolahan pascapanen guna memasarkan produk olahan sorgum di rest area jalan tol Trans Jawa.

Kiprah Rizki Hamdani Diapresiasi Berbagai Pihak 

Upaya Rizki tidak hanya membuahkan hasil dalam bentuk pendapatan ekonomi, tetapi juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.

Kementerian Pertanian dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai serta Hutan Lindung Brantas memberikan dukungan kepada inisiatif ini.

Rizki bahkan menerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 bidang lingkungan, yang mengakui kontribusinya dalam memajukan sektor agribisnis dan memecahkan stigma bahwa sektor ini tidak dapat dirangkul oleh generasi milenial.

Rizki Hamdani Menginspirasi Generasi Muda untuk Berinovasi dan Berkarya

Dalam semangat Sumpah Pemuda, upaya Rizki Hamdani adalah contoh nyata dari bagaimana pemuda Indonesia dapat menjadi kebanggaan bangsa melalui inovasi dan karya.

Inisiatif seperti Kelompok Santri Tani Milenial adalah contoh yang memotivasi generasi muda untuk meraih mimpi mereka dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan lingkungan Indonesia.

Upaya Rizki Hamdani melalui “Kelompok Santri Tani Milenial” telah membuktikan bahwa sektor agribisnis bukan hanya sesuatu yang berpotensi menghasilkan penghasilan yang baik. Tetapi juga merupakan peluang untuk membangun masa depan yang lebih cerah. *ar/at