Zulrifan Noor, Penggagas Baitulmaal Wakaf Indonesia: Pemberdaya UMKM Lokal Lewat Zakat

Zulrifan Noor, Penggagas Baitulmaal Wakaf Indonesia.
Sumber :
  • SATU Indonesia - Design/MindsetVIVA

Tabalong, Mindset – Zulrifan Noor, sosok pemuda penggagas Baitulmaal Wakaf Indonesia (BWI) mampu memberdayakan masyarakat setempat dan mengangkat kesejahteraan mereka melalui konsep infaq, zakat, dan wakaf produktif.

Apa Itu LPEI? Lembaga Pembiayaan yang Diduga Tersandung Kasus Korupsi Rp2,5 Triliun

Pandemi COVID-19 telah membawa dampak serius bagi kehidupan banyak orang di seluruh dunia.

Salah satu sektor yang terdampak cukup parah adalah industri pertanian, khususnya petani karet di Tabalong. 

Kontribusi Friedrich Engels dalam Pengembangan Pemikiran Marxisme

Harga karet yang anjlok membuat banyak warga Tabalong menghadapi kesulitan ekonomi yang signifikan. Di tengah tantangan ini, muncul seorang pemberi harapan, Zulrifan Noor, yang dengan penuh inisiatif menciptakan program BWI.

Zulrifan Noor, seorang pemuda yang peduli dengan kondisi sosial di sekitarnya, memutuskan untuk mengambil langkah konkret untuk membantu masyarakat Tabalong. 

Karl Marx dan Masyarakat Kapitalis, Dua Sisi Alienasi Politik dan Ideologis

Dia memulai inisiatifnya dengan mendirikan Baitulmaal Wakaf Indonesia (BWI). Sebuah koperasi yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dan membantu mereka menghadapi kesulitan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi. 

BWI Usung Konsep Infaq, Zakat dan Wakaf Produktif

BWI bukanlah koperasi biasa, karena ia mengusung konsep infaq, zakat, dan wakaf produktif.

Konsep infaq, zakat, dan wakaf produktif yang diadopsi oleh BWI berarti bahwa donasi yang masuk tidak hanya diberikan langsung kepada sasaran donasi. Tetapi digunakan untuk mendukung produksi barang-barang yang bisa memberikan penghasilan kepada masyarakat setempat.

Sebagai contoh, BWI memberdayakan UMKM lokal untuk memproduksi barang-barang donasi seperti masker, takjil, dan beras gratis.

Dengan cara ini, tidak hanya memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi mereka.

BWI Bantu Masyarakat Agar Terhindar dari Rentenir

Selain memberdayakan masyarakat sekitar, BWI juga memberikan dukungan kepada para pengelola usaha kecil agar mereka dapat terhindar dari rentenir.

Hal ini sangat penting karena hampir 80% masyarakat Tabalong terjebak dalam jerat hutang rentenir yang berdampak buruk pada kehidupan mereka.

BWI menggunakan dana zakat untuk membantu masyarakat melunasi hutang mereka kepada rentenir. Selain itu juga membuat perjanjian tertulis agar mereka tidak kembali terjebak dalam lingkaran hutang tersebut.

Sejak berdiri, BWI telah berhasil menyumbangkan 1 ton beras dan uang senilai 50,5 juta rupiah kepada 300 masyarakat berkekurangan yang terdampak pandemi COVID-19.

Yang lebih mengesankan lagi, 15 dari mereka telah berhasil melepaskan diri sepenuhnya dari rentenir berkat bantuan BWI.

Mereka kini sedang dibina untuk memiliki usaha dan penghasilan yang tetap, memberikan harapan baru bagi masa depan yang lebih baik.

Dedikasi Zulrifan Noor Diapresiasi dengan Penghargaan SATU Indonesia Awards 

Zulrifan Noor, raih penghargaan SATU Indonesia Award 2021.

Photo :
  • SATU Indonesia Award

Prestasi luar biasa Zulrifan Noor dan kontribusinya melalui program BWI tidak luput dari perhatian. Pada tahun 2020, Zulrifan Noor mendapat apresiasi luar biasa dari SATU Indonesia Awards dalam kategori khusus "Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19".

Penghargaan ini mengakui dedikasi dan inovasi Zulrifan dalam membantu masyarakat. Ini merupakan buah dari kontribusinya untuk memajukan bangsa di tengah segala keterbatasan yang dihadapi akibat pandemi.

Zulrifan Noor adalah contoh nyata bahwa meskipun menghadapi tantangan besar, kita masih memiliki kemampuan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa kita.

Dengan semangat, inovasi, dan tekad yang kuat, Zulrifan Noor dengan program BWI nya menginspirasi untuk berbuat lebih banyak dan berbagi kasih sayang dalam situasi sulit. *ar/at