Gerakan Satu Juta Pohon 10 Januari 2023, Mari Baca Ulang Novela Sumur Eka Kurniawan
- Tokopedia
Novela Sumur karya Eka Kurniawan juga mengangkat tema tersebut melalui potret kehidupan Toyib dan Siti. Dua karakter yang hidup di kampung itu menghadapi kelangkaan air yang merupakan dampak dari deforestasi. Deforestasi itu sendiri dikatakan dilakukan atas bujukan para cukong sebagai simbol korporasi.
Selain kelangkaan air yang menyebabkan masyarakat hanya bisa mengandalkan satu sumur, pada musim hujan juga terjadi bencana lain yaitu banjir. Pada akhirnya situasi alam yang rusak seperti itu menyebabkan kebanyakan masyarakat memilih pergi ke kota.
Novela Sumur memang tidak menyodorkan akhir yang bahagia. Baik Siti maupun Toyib saling mencintai tetapi masing-masing juga sudah memiliki pasangan. Di akhir cerita, pasangan masing-masing itu melakukan bunuh diri bersama di sumur.
Maka fiksi karya Eka Kurniawan ini menunjukkan bahwa kerusakan alam akibat deforestasi bukan hanya bersifat global, tetapi juga memengaruhi kehidupan setiap individu. Jika mempertimbangkan itu, sebelum benar-benar terlambat kita bisa mulai memperbaiki sikap kita terhadap alam sekitar. Kita juga bisa ikut berperan dalam Hari Gerakan Satu Juta Pohon yang merupakan hari besar nasional tanggal 10 Januari nanti.