Anak Muda Dalam Jeratan Judi Online

Ence Sopyan aktifis muda Ciamis.
Ence Sopyan aktifis muda Ciamis.
Sumber :
  • Mindset

Judol memberikan efek yang berat bagi pemainnya. Tidak sedikit banyak yang jatuh miskin keluarganya gara-gara ada anaknya yang melakukan Judol.

Padahal jika dipikirkan secara rasional, aplikasi Judol adalah buatan manusia, hitungan ekonominya mereka tidak mau rugi, artinya aplikasi Judol 90 persen akan membuat si pemaianya kalah.

Jika pun diberi kemenangan, tingkat kekalahannya akan jauh lebih banyak daripada kemenangannya.

Hal ini yang akan membuat si pemain merasakan kerugian secara material karena kehilangan barang-barang yang dimilikinya baik berupa uang maupun barang berharga, bahkan ada juga yang menjual aset orangtuanya berupa tanah dan rumahnya gara-gara melakukan terlilit Pinjol.

Judol juga memberikan efek kerusakan mental bagi si pemainnya. Tidak sedikit korban Judol yang mengalami gangguan jiwa dan stress setelah mengalami kekalahan dan kerugian secara material.

Anak muda yang seharusnya masih mempunyai mimpi yang tinggi dan perjalanan karir yang panjang perlu terhenti karena masalah kejiwaannya.

Tentu hal ini menjadi beban keluarga karena perlu mengobati setelah adanya kerugian besar yang dilakukan anaknya. 

Dalam hal sosial pun, pemain Judol mengalami perubahan signifikan. Anak muda yang diharapkan menjadi katalisator perubahan dam pergerakan terbantahkan oleh perilaku kehidupannya sehari-hari.

Mereka seakan-akan anti sosial, menghabiskan waktu terus menerus bersama gadgetnya, dan berinteraksi seperlunya. Mereka fokus dengan permainan Judolnya dengan harapan mendapatkan kemenangan dan keuntungan.

Padahal tanggung jawab sosial anak muda sangat diharapkan sekali ditengah-tengah masayarakat yang berada pada persimpangan jalan pada aspek ekonomi, pendidikan, agama, dan lain-lain.

Terakhir, rusaknya moral spiritualis. Fenomena Judol membuktikan bahwa anak muda jauh dari nilai-nilai agama.