Anak Muda Dalam Jeratan Judi Online

Ence Sopyan aktifis muda Ciamis.
Ence Sopyan aktifis muda Ciamis.
Sumber :
  • Mindset

Penyebab kedua antara lain dengan adanya akses pinjaman uang yang mudah. Pinjaman uang yang muda sebenarnya hal baik jika uangnya digunakan kepada hal-hal yang produktif, namun kebanyakan korban Judol adalah mereka menggunakan uang hasil dari pinjaman.

Kebanyakan anak muda adalah pada situasi belum mandiri dalam keuangan. Sehingga pinjaman uang secara instan dan praktis menjadi target untuk memenuhi ekspektasi kepuasannya.

Apalagi saat ini fenomena pinjaman uang secara online atau Pinjol, lebih-lebih memudahkan masyarakat.

Calon peminjam hanya bermodalkan KTP sudah bisa mencairkan uang dengan limit pinjaman yang lumayan besar.

Hal ini yang dijadikan kesempatan untuk pemain Judol meminjam uang yang pada akhirnya dijiadikan modal dalam bermain Judol. 

Ketiga, penyebabnya adalah dengan merajalelanya situs Judol. Jika melihat setuasi online saat ini, pengiklanan Judol berbasis aplikasi dan web terbuka secara bebas dan kebablasan. Seakan-akan tidak ada kontrol sama sekali.

Biasanya pengiklanan terafiliasi dengan game, web, dan aplikasi-aplikasi gratis. Anak muda secara psikologis mempunyai rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal baru. Sehingga jika ada pengiklanan Judol yang tampil secara intensif, yang awalnya tidak ada niatpun akhirnya mencoba.

Peluang awal ini yang membuat anak muda masuk dalam ruangan sunyi dan lama kelamaan atas nama waktu akan terpapar kencaduan Judol.

Karakteristik anak muda pun, yang merupakan generasi internet merasa bahwa mereka pemilik masa ini, sehingga membuat ingin menaklukan permainan-permainan Judol.

Sebenarnya, disini peran pemerintah sangat dibutuhkan sekali. Perlu adanya diagnosa secara menyeluruh mengenai transaksi Judol dan system pembuatan aplikasi / situs Judol. 

Efek Judi Online Bagi Pemuda