Anak Muda Dalam Jeratan Judi Online

Ence Sopyan aktifis muda Ciamis.
Ence Sopyan aktifis muda Ciamis.
Sumber :
  • Mindset

Artinya aktifitas mereka banyak dihabiskan dengan menggunakan smartphone, laptop, smarttv, dan perangkat lainnya yang memungkinkan terkoneksi dengan internet.

Dengan aktifitas itu, anak muda saat ini cepat dalam menangkap informasi tentang apapun apalagi yang berkaitan dengan gaya hidup.

Menurut Elmore, 2014 generasi saat ini cenderung ingin serba instan, terburu-buru, dan tidak menghargai proses.

Hal ini juga yang menjadi penyebab utama anak muda mudah terprovokasi untuk ingin cepat kaya, tidak perlu mengeluarkan energi yang besar, dan bisa mengamankan hidupnya meskipun sesaat.

Salah satu ruang untuk menuju kesana adalah dengan ikut main Judol. Pola pikir sederhana itulah yang menjebak anak muda saat ini, mereka terjerat oleh imajinasi menyesatkan dan mengarakan pada keterpurukan. 

Freud menjelaskan jika struktur kepribadian manusia terdiri atas id, ego, dan superego.

Jika id selalu tuntutannya adalah tentang kepuasan dan superego adalah nilai berkembang yang ada di masyarakat, maka peran ego perlu mendamaikan keduanya untuk mengambil keputusan yang terbaik.

Artinya, jika anak muda saat ini sekala orientasi keinginannya bersifat instan dan untuk mencapai kepuasannya dengan Judol. Sedangkan nilai yang berkembang di masyarakat mengenai Judol adalah perbuatan tidak baik dan terjerat hukum. 

Maka struktur kepribadian ego anak muda yang perlu dimatangkan untuk memastikan tidak mengambil langkah main Judol untuk mencapai kepuasan dan menghindari hukum yang berlaku.

Dalam Islam id adalah nafs/syahwat, ego adalah aqli, dan superego adalah qolbu. Islam mengajarkan umatnya untuk kaya dan berdaya mandiri. Namun dalam syariatnya harta yang dihasilkan perlu perlu didapatkan dengan cara yang halal.

Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 29 “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang bathil, kecuali dengan cara perniagaan yang dilandasi suka sama suka”.