Mario Dandy Idap Gangguan Kepribadian Narsistik? Simak 10 Ciri-Cirinya
- Pixabay / RosZie
Mindset –Mario Dandy diduga mengalami gangguan kepribadian narsistik atau NPD (Narcissistic Personality Disorder). Dugaan itu muncul terkait beberapa kebiasaan Mario Dandy yang kini sudah terekspos ke publik, misalnya kebiasaan dia memamerkan barang mewah.
Istilah narsis berasal dari karakter dalam Metamorphoses karya penyair Romawi Ovid yang hidup pada tahun 8 M, Narkisus. Narkisus adalah anak muda yang menolak banyak orang yang mencintainya sampai akhirnya dia dikutuk dewa untuk jatuh cinta pada pantulan dirinya sendiri di permukaan air.
Penentuan bahwa Mario Dandy benar-benar mengidap narsisme atau tidak tentu membutuhkan diagnosis cermat dan profesional. Sejauh ini kita hanya bisa mencoba mencocokkan berbagai perilaku Mario Dandy yang sudah terekspos dengan berbagai ciri gangguan kepribadian narsistik yang sudah dikemukakan oleh para ahli.
Berikut 10 ciri orang narsistik yang Mindset sarikan dari berbagai sumber.
1. Memonopoli Obrolan
Pernah bertemu dengan orang yang saat kamu berbicara suka memotong, mengajukan pendapat mereka berlama-lama, merujuk dirinya sendiri, dan mengabaikan pendapat-pendapat orang lain, Sobat Mindset?
Betul, itu adalah salah satu ciri gangguan kepribadian narsisme. Ciri yang satu ini sebagian disebabkan oleh ciri lain yaitu keinginan sangat tinggi untuk dipuji, rasa unggul, kurangnya empati.
Pada diri Mario Dandy, ciri-ciri ini tampak misalnya pada tindakan dia memaksakan obrolan pada momen menjelang penganiayaan Cristalino David Ozora. Sebagaimana diberitakan Viva.co.id pada Selasa (28/2/2023), pengacara Shane mengatakan Mario Dandy menelepon Shane berkali-kali. Shane sudah menolak tetapi kemudian dipaksa dijemput.
Sementara rasa unggul tampak pada kata-kata yang Mario Dandy lontarkan bahwa dia tidak takut kalaupun orang yang dia aniaya itu mati sebagaimana terdengar dalam video penganiayaan brutal yang sempat viral. Penganiayaan itu sendiri sudah menunjukkan tidak adanya empati pada korban.
2. Mencemooh Aturan atau Konvensi Sosial
Sederhananya, orang yang memiliki gangguan kepribadian narsisme merasa dirinya spesial sehingga tidak perlu mematuhi hukum. Mereka merasa berada di atas hukum.
Maka tidak heran jika Sobat Mindset menemukan orang narsistik dengan bangga menerobos lampu merah, menyerobot antrian, atau seperti yang Shane Lukas katakan tentang Mario Dandy seperti diberitakan Viva.co.id pada Rabu (1/3/2023) dan Selasa (28/2/2023): mengendarai Rubicon tapi tidak membayar uang tol, menggunakan Rubicon dengan pelat nomor palsu.
3. Sangat Memperhatikan Penampilan
Untuk meningkatkan harga diri dan perasaan bahwa dirinya penting, pribadi narsistik sangat memperhatikan penampilan mereka.
Sebaliknya, mereka suka meremehkan orang lain dengan mengkritik tampilan mereka dari mulai pakaian, bentuk tubuh, sampai mancung tidaknya hidung.
Ciri ini bisa kita lihat pada sosok Mario Dandy satu paket dengan ciri "gila pujian" berupa kebiasaan dia memamerkan barang-barang mewah dari mulai Harley Davidson sampai Jeep Rubicon.
Baca Juga Intip Harga dan Spesifikasi Jeep Rubicon yang Dibawa Mario Dandy saat Aniaya Anak Pengurus GP Ansor
4. Menekankan Rasa Cemburu
Hati-hati jika ada orang yang berkomentar negatif tentang keberuntungan orang lain, Sobat Mindset, karena itu termasuk salah 1 ciri pribadi narsistik. Sebaliknya, mereka justru menganggap bukan diri mereka yang iri pada orang lain melainkan orang lain yang iri pada mereka.
Sejauh ini informasi yang diberikan oleh kepolisian tentang motif Mario Dandy melakukan penyiksaan terhadap David adalah karena dia mendengar perlakuan David terhadap AG. Detail perlakuan itu sendiri belum jelas sebagaimana kapan terjadinya perlakuan itu, apakah saat AG masih menjadi kekasih David atau setelah.
Poin-poin tersebut penting karena pengidap gangguan kepribadian narsisme cenderung memandang pasangan sebagai milik.
Orang narsistik sangat posesif atas apa pun yang mereka anggap milik mereka dan gangguan sekecil apa pun terhadap milik mereka akan dianggap masalah besar karena bagi mereka hal tersebut menguatkan dugaan mereka bahwa orang-orang iri terhadap mereka.
Dengan kata lain, jika Mario Dandy memang pengidap gangguan kepribadian narsisme, bahkan jika perlakuan David terhadap AG yang dia dengar itu berlangsung pada saat David dan AG masih pacaran, artinya hal tersebut merupakan masa lalu dan bukan urusan Mario Dandy, dia akan menjadikan itu sebagai bukti bahwa David iri pada dia.
“Bukti” tersebut ditambah dengan rasa tercorengnya harga diri pengidap narsisme yang sangat tinggi sudah cukup menjadi legitimasi bagi pengidap narsisme untuk menyuruh orang push up 50 kali, menyuruhnya taubat, lantas melakukan penyiksaan brutal sampai koma.
Baca Juga David Putra Pengurus Pusat GP Ansor adalah Korban Namimah, Simak 3 Ancaman Islam untuk Pelakunya
5. Tidak Menghargai Orang Lain
Ketika seorang narsistik menjalin relasi dengan orang lain, dia melakukannya untuk mencapai tujuannya sendiri. Pribadi narsistik cenderung manipulatif demi mencapai tujuan. Hal ini dimungkinkan terjadi karena dia sendiri memiliki rasa empati rendah terhadap penderitaan orang lain.
Selain itu, dia juga akan menggunakan segala koneksi yang dia miliki untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai penting dirinya. Contoh dalam kasus Mario Dandy adalah memamerkan Jeep Rubicon seharga di atas 1,5 M dan Harley Davidson sehingga terkesan dirinya kelas elit, padahal Jeep itu sendiri bukan milik dia.
Sebagaimana diberitakan Viva.co.id pada Rabu (1/3/2023), berdasarkan klarifikasi Rafael Alun pada KPK, kepemilikan Jeep Rubicon itu bukan atas nama dia ataupun Mario Dandy, tetapi kakaknya Mario Dandy.
Sisi manipulatif juga bisa kita dapatkan dari gambaran yang dikatakan oleh pengacara Shane Lukas sebagaimana diberitakan Viva.co.id pada Selasa (28/2/2023).
Menurut versi yang tentu saja kebenarannya belum bisa kita pastikan ini, Mario Dandy menjemput Shane Lukas semula mengatakan akan ke Lebak Bulus, tetapi di tengah perjalanan berbelok ke Pesanggrahan tempat David.
6. Gila Pujian
Senang ketika dipuji itu wajar, tetapi mengharapkan pujian dalam segala hal dan selalu ingin menjadi bintang kapan pun dan di mana pun sudah merupakan ciri-ciri narsisme. Karena alasan yang sama mereka menjadi anti-kritik baik terhadap penampilan ataupun tindakan mereka.
Sikap anti-kritik ini tampak misalnya dari penjelasan pengacara AG. Sebagaimana diberitakan viva.co.id pada Minggu (26/2/2023), pengacara AG menjelaskan bahwa AG berulang kali memperingatkan Mario Dandy supaya tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan terhadap David.
Meski pernyataan tersebut tentu masih harus diuji kebenarannya, tetapi yang jelas Mario Dandy kemudian terbukti melakukan penganiayaan brutal terhadap David.
Baca Juga
- Fakta Terbaru! Ada Perempuan Lain yang Bisiki Mario Dandy, Pemicu Penganiayaan David
- Ada Botol Alkohol di Rubicon Mario Dandy? Ini 4 Fase Efek Miras menurut Kitab Klasik
7. Suka Menyalahkan Orang Lain
Pernah bertemu dengan orang yang tidak pernah mau mengakui kesalahan dan selalu membalik menyalahkan orang lain, Sobat Mindset? Itu salah satu ciri narsisme yang biasa berujung dengan tidak sehatnya relasi dengan mereka.
Dalam relasi dengan siapa pun, bahkan dengan pasangannya, pribadi narsistik selalu ingin menjadi pengendali. Untuk mencapai hal itu pribadi narsistik tidak merasa keliru bersikap kasar atau merendahkan orang lain. Dia kemudian akan menciptakan dalih untuk melegitimasi kebenaran apa pun yang dia lakukan.
Kita bisa melihat gejala gandrung menjadi “pengendali” ini dalam relasi Mario Dandy dengan Shane Lukas ataupun dengan David. Relasi Mario Dandy dengan Shane Lukas adalah relasi pertemanan, tetapi sebagaimana diberitakan Viva.co.id pada Selasa (28/2/2023), pengacara Shane Lukas mengatakan Shane Lukas berada di bawah kendali Mario Dandy.
Sementara terkait relasi Mario Dandy dengan David, menurut pernyataan Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Ade Ary sebagaimana diberitakan Viva.co.id pada Jumat (24/2/2023), sebelum terjadi penganiayaan pun Mario Dandy sudah menyuruh David push-up 50 kali dan bertaubat.
Sikap Mario Dandy tersebut menunjukkan juga bahwa dia merasa ada legitimasi terhadap kebenaran tindakan dia dan David berada di posisi salah mutlak. Hal itu juga kemudian tercermin dalam kata-kata dia saat melakukan penyiksaan brutal.
Selain itu, sikap tidak bersalah karena merasa ada legitimasi ini juga tampak dari ekspresi Mario Dandy saat dia ditampilkan ke publik di Polres Metro Jaksel. Menurut pakar mikro ekspresi, sebagaimana diberitakan Bandung.viva.co.id pada Senin (27/2/2023), Mario Dandy menunjukkan dirinya tidak takut dan tidak malu.
8. Takut Diabaikan
Di dalam pribadi narsistik, bersembunyi anak kecil yang sangat takut diabaikan. Saking takutnya diabaikan dia lebih memilih untuk mengabaikan orang lain. Demi membuat orang tetap berada di sisinya, dia bisa melakukan apa pun dari mulai ancaman sampai kekerasan fisik.
Sebagaimana diberitakan Viva.co.id pada Selasa (28/2/2023), ayah Shane mengaku bahwa Shane Lukas semula menolak ajakan Mario Dandy sampai dia ditelepon berkali-kali dan akhirnya dijemput dengan Rubicon.
9. Hidup dalam Fantasi
Sisi malang pribadi narsistik yang lain adalah dia hidup dalam delusi keagungan. Parahnya, mereka memaksa orang-orang lain untuk mengakui delusi tersebut sebagai nyata.
Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya mereka merupakan pribadi yang rapuh dan takut menghadapi kehidupan nyata. Oleh sebab itu mereka pada akhirnya memilih mengkhayal bahwa mereka adalah sosok paling tampan, paling cerdas, paling kaya, dan juga paling penting di muka bumi.
Sikap ini mengantar pada sikap arogan. Sebagaimana diberitakan viva.co.id pada Selasa (28/2/2023), Mario Dandy sempat ngebut dan geber gas Harley Davidson di jalan kampung di Yogyakarta sampai dia ditegur warga.
10. Tidak Pernah Tulus
Apakah pribadi narsistik suka memberi hadiah kepada orang? Bisa jadi. Apakah mereka memberikan hadiah dengan tulus? Tidak.
Selalu ada kepentingan tersembunyi di balik apa pun yang mereka berikan. Pada satu momen mereka akan menagih “bayaran” untuk pemberian itu.
Jadi, bisa saja dalam hal ini misalnya Shane diberi banyak keuntungan dalam setahun perkawanannya dengan Mario Dandy, tapi kemudian dia “ditagih” untuk mau mengganti pelat nomor Rubicon dan merekam momen ketika Mario menyiksa David dengan brutal.
Baca Juga
- Mengenal Rafael Alun Trisambodo, Pejabat DJP Ayah Mario Dandy yang Aniaya Anak Pengurus GP Ansor
- Qithmir, Julukan Istimewa Jonathan Latumahina Saat Mualaf dan Naik Haji
Demikian 10 ciri kepribadian narsistik sebagaimana dikemukakan oleh para ahli, Sobat Mindset.
Terlepas dari apakah Mario Dandy benar mengidap gangguan kepribadian narsistik atau tidak, semoga kita semua dijauhkan dari mengalami gangguan kepribadian tersebut atau menjalin relasi dengan orang berkepribadian narsistik.