Fidget Spinner Bantu Konsentrasi atau Malah Ganggu? Simak Hasil Penelitian Terbaru!
- Freepik
Mindset – Benarkah fidget spinner bisa membantu konsentrasi atau malah mengganggu fokus kita? Yuk simak pembahasannya biar paham lebih detail!
Fidgeting atau kebiasaan menggoyangkan tubuh ketika harus berkonsentrasi adalah fenomena umum. Mulai dari menggambar di buku catatan, mengetuk pena, hingga memutar fidget spinne.
Banyak dari kita memiliki cara tersendiri untuk mencoba menjaga fokus saat melakukan aktivitas seperti belajar, bekerja, atau rapat daring.
Namun, apakah benar fidgeting dapat membantu kita fokus, atau justru menjadi pengganggu? Berdasarkan penelitian terbaru, jawabannya ternyata tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Hubungan Antara Fidgeting dan Konsentrasi
Menurut Julie Schweitzer, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di UC Davis, fidgeting atau gerakan intrinsik alami (seperti menggoyangkan jari, mengetuk kaki, atau bergoyang) bisa membantu meningkatkan konsentrasi pada beberapa individu. Terutama mereka yang memiliki gangguan pemusatan perhatian seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Dalam penelitiannya, Schweitzer menemukan bahwa orang dengan ADHD cenderung melakukan lebih banyak gerakan intrinsik ketika menghadapi tugas kognitif yang menuntut.
Gerakan-gerakan ini tampaknya membantu mereka untuk lebih fokus pada tugas yang sedang mereka kerjakan.
Hasil ini diperoleh dari dua studi berbeda yang melibatkan anak-anak dan orang dewasa dengan ADHD. Di mana mereka yang melakukan lebih banyak gerakan intrinsik cenderung memiliki kinerja yang lebih baik.
Schweitzer menjelaskan bahwa fidgeting mungkin berperan dalam meningkatkan kewaspadaan dan rangsangan otak secara tidak sadar.
Hal ini kemungkinan terkait dengan area otak dan neurotransmitter yang terlibat dalam fungsi motorik, yang biasanya berkembang lebih cepat pada individu dengan ADHD dibandingkan dengan area kognitif lainnya.
Gerakan intrinsik ini dapat merangsang hormon yang membantu kita tetap terjaga, seperti norepinefrin, yang berhubungan erat dengan adrenalin.
Dengan demikian, fidgeting bisa menjadi cara alami untuk menjaga keseimbangan perhatian atau melibatkan lebih banyak bagian otak.
Namun, apakah hal yang sama berlaku bagi orang tanpa gangguan pemusatan perhatian?
Schweitzer menyebutkan bahwa dalam sebuah studi yang membandingkan remaja neurotipikal dan mereka yang memiliki ADHD, fidgeting tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan pada kelompok neurotipikal.
Namun, Schweitzer menekankan bahwa penelitian ini masih membutuhkan eksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Fidget Spinner dan Kontroversi Seputarnya
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul berbagai jenis mainan fidget, terutama fidget spinner.
Namun, klaim bahwa fidget spinner bisa membantu fokus rupanya tidak sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah.
Julia Soares, seorang ilmuwan kognitif dan asisten profesor psikologi di Mississippi State University, mengungkapkan bahwa penggunaan fidget spinner justru dapat mengganggu konsentrasi.
Dalam studi yang dilakukan oleh Soares pada tahun 2019, ditemukan bahwa mahasiswa yang menggunakan fidget spinner mengalami penurunan kemampuan mengingat detail sebesar 11% saat menonton video, dibandingkan mereka yang tidak menggunakannya.
Studi lain yang melibatkan anak-anak dengan ADHD juga menemukan bahwa fidget spinner memiliki pengaruh negatif pada perhatian dan fungsi kelas.
Bahkan, sebuah tinjauan literatur tahun 2022 menyimpulkan bahwa dampak negatif dari fidget spinner dan mainan sensorik lainnya terhadap perhatian dan pembelajaran lebih besar daripada manfaat sensorik yang mungkin diberikan di lingkungan kelas.
Meski begitu, Soares mengingatkan bahwa hal ini tidak berarti bahwa fidgeting atau penggunaan mainan fidget akan selalu mengganggu pembelajaran setiap individu.
Namun, fidget spinner, dengan bentuknya yang mencolok dan memikat, cenderung lebih mudah menjadi distraksi daripada alat bantu fokus.
Tips Menggunakan Fidgeting untuk Fokus
Schweitzer dan Soares sepakat bahwa fidgeting bukanlah solusi yang cocok untuk semua orang, dan jenis gerakan atau alat yang tepat dapat bervariasi bagi setiap individu.
Berikut beberapa saran yang mungkin bisa membantu memaksimalkan fokus:
1. Hindari Fidgeting yang Mengganggu Tugas Utama
Jangan melakukan fidgeting yang akan mencegah Anda menyelesaikan tugas utama. Misalnya, jika Anda harus menulis atau mencatat, jangan gunakan tangan yang sama untuk bermain-main dengan objek lain.
2. Uji Coba dan Evaluasi
Cobalah berbagai metode fidgeting dan perhatikan efeknya terhadap kemampuan fokus Anda. Jika Anda merasa terganggu, pertimbangkan untuk mengubah metode atau menggunakan alat fidgeting yang berbeda.
3. Sesuaikan dengan Konteks
Dalam situasi sosial atau di kelas, pastikan aktivitas fidgeting Anda tidak mengganggu orang lain.
4. Berikan Waktu Istirahat
Jika fidgeting tidak membantu, cobalah beristirahat sejenak dari pekerjaan Anda. Otak membutuhkan waktu untuk beristirahat agar bisa kembali fokus.
Bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki ADHD, fidgeting melalui gerakan intrinsik alami dapat membantu meningkatkan konsentrasi.
Namun, tidak semua metode fidgeting, terutama penggunaan fidget spinner, memberikan efek positif. Malahan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa fidget spinner bisa menjadi pengganggu yang mengurangi performa kognitif. (AT)