Revolusi Persalinan Caesar, Mengenal Metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery ‘ERACS’

Ilustrasi dokter mengecek kondisi kandungan ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik

Mindset – Pada abad ke-21, perkembangan ilmu kedokteran terus menghadirkan terobosan baru dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan kesehatan, termasuk dalam proses persalinan. Salah satu terobosan yang menonjol adalah Enhanced Recovery After Surgery (ERAS), sebuah konsep yang menggabungkan berbagai bukti berbasis penelitian untuk mempercepat pemulihan pasien setelah operasi.

Meskipun pertama kali diperkenalkan untuk operasi reseksi sigmoid pada tahun 1997. Konsep ERAS kini telah merambah ke berbagai bidang. Termasuk bidang kebidanan dengan munculnya Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS).

ERACS telah membawa revolusi dalam prosedur persalinan caesar dengan memperkenalkan pendekatan yang lebih holistik dan terfokus pada pemulihan cepat bagi ibu dan bayi.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Obstetric and Anesthesia and Critical Care, metode ERACS menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan prosedur persalinan caesar konvensional.

Keunggulan Operasi Caesar dengan Metode ERACS 

Ilustrasi Bayi

Photo :
  • Pixabay / TawnyNina

Salah satu keunggulan utama dari metode ERACS adalah pengelolaan yang terintegrasi dari tim medis yang terdiri dari spesialis kebidanan dan kandungan, anestesiologis, dokter anak, bidan, perawat, dan ahli gizi.

Kolaborasi yang erat antara anggota tim medis ini memastikan penerapan teknik terbaru dan teraman dalam penanganan ibu dan bayi, yang pada akhirnya menghasilkan pemulihan yang lebih cepat dan hasil yang optimal.

Pada prosedur ERACS, ibu hanya perlu berpuasa selama 6 jam sebelum persalinan, dibandingkan dengan 8 jam pada persalinan caesar konvensional.

Bahkan, dalam 2 jam sebelum operasi, ibu diperbolehkan mengonsumsi minuman manis dengan glukosa untuk menjaga kadar gula darah.

Hal ini tidak hanya memberikan kenyamanan bagi ibu, tetapi juga meminimalkan risiko dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Selain itu, ERACS memungkinkan ibu untuk bertemu dengan bayinya secara langsung dalam waktu yang lebih singkat setelah persalinan. Sehingga membuka peluang untuk inisiasi menyusui dini dan kontak kulit ke kulit yang penting bagi ikatan ibu dan bayi.

Keunggulan lain dari metode ERACS adalah manajemen nyeri yang lebih efektif, yang melibatkan penggunaan obat anti-inflamasi non-steroid dan analgesik non-opioid secara terjadwal.

Selain itu ERACS dalam eknik pembedahan yang meminimalkan trauma jaringan untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi.

Pemulihan Lebih Cepat Menjadi Ciri Khas dari Metode Caesar ERACS 

Tidak hanya itu, masa pemulihan yang lebih cepat juga menjadi salah satu ciri khas dari ERACS.

Dengan pembebasan kateter urin sesegera mungkin setelah persalinan dan penggunaan obat-obatan yang dapat diminum untuk menggantikan infus. Ibu dapat segera memulai mobilisasi dan kembali ke aktivitas sehari-hari dengan lebih cepat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua ibu cocok untuk menjalani persalinan caesar dengan metode ERACS.

Konsultasi yang cermat dengan dokter kebidanan dan kandungan diperlukan untuk mengevaluasi kemungkinan risiko dan manfaat bagi setiap ibu.

Dengan adanya ERACS, prosedur persalinan caesar tidak lagi hanya dianggap sebagai pilihan terakhir. Tetapi sebagai opsi yang memberikan manfaat yang signifikan bagi ibu dan bayi.

Dalam era di mana kesejahteraan pasien menjadi fokus utama dalam praktik medis, metode ERACS menjanjikan sebuah revolusi dalam perawatan persalinan caesar yang lebih holistik, efektif, dan manusiawi. (ar/at)