Misteri Sosok dan Peran APA Mantan Mario, Polisi: Akan Kami Panggil

- Pixabay / mohamed_hassan
Mindset –Kasus penganiayaan brutal David Ozora (17) oleh Mario Dandy (20) masih menyisakan banyak misteri. Salah satu misteri itu adalah identitas dan peran seorang perempuan berinisial APA.
Nama APA pertama kali muncul dalam konferensi pers penetapan tersangka Shane Lukas (19) pada Jumat (24/2/2023). Dalam konferensi pers tersebut, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan kronologi terjadinya penganiayaan.
Nama APA disebutkan sebagai sosok yang memberi informasi kepada Mario Dandy bahwa AG mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari David. Menurut informasi dalam konferensi pers itu, status APA teman Mario Dandy.
Jika memang demikian, maka sosok provokator awal adalah APA. Akan tetapi nama APA seolah hilang dari pusaran kasus tersebut seiring dengan meluaskan anggapan bahwa sosok AG pacar Mario adalah provokator.
Informasi tambahan kemudian muncul dari Melisa Anggraini, pengacara David. Informasi tersebut adalah APA diduga merupakan mantan Mario Dandy, sudah kuliah, dan seumuran Mario Dandy.
Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo juga sejak awal menolak tuduhan bahwa AG adalah provokator dan menyatakan bahwa provokator sebenarnya adalah APA yang berkomunikasi dengan David kemudian berkomunikasi juga dengan Mario Dandy.
Sementara itu, pengacara Mario Dandy, Dolfie Rompas, juga mendesak supaya polisi memeriksa kembali APA yang dia sebut teman Mario Dandy dan mendalami perannya.
Sejauh ini, status APA memang masih merupakan saksi, sementara berdasarkan pengakuan Mario Dandy, dia mendapat bisikan soal perbuatan tidak baik yang diduga David lakukan terhadap AG dari APA.
Nama APA kemudian muncul lagi dalam klarifikasi kakak Ivana Yoan pada Sabtu (4/3/2023). Pernyataan Ivana Yoan senada dengan informasi-informasi sebelumnya bahwa sosok yang memberi informasi kepada Mario Dandy terkait perbuatan tidak menyenangkan yang diduga David lakukan terhadap AG adalah APA.
Pada Selasa (7/3/2023), Muhammad Ainul Yakin, Ketua GP Ansor DKI Jakarta, juga mendesak dibukanya sosok APA kalau memang dia benar-benar ada.
Akhirnya pada Kamis (9/3/2023), Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Hengki Haryadi mengungkapkan kemungkinan pemeriksaan ulang APA. Kombes Hengki Haryadi menyatakan bahwa APA akan dipanggil untuk dikonfrontasikan dengan beberapa tersangka jika diperlukan.