Mariana Yunita dan Bacarita Kespro, Inovasi Transformasi Akses Pendidikan Seksual Remaja di NTT

Mariana Yunita founder Bacarita Kespro berikan pendidikan seksual.
Sumber :
  • 13th SATU Indonesia Award

NTT, Mindset – Masalah kesehatan seksual di kalangan remaja Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan lagi rahasia umum. Sebagai salah satu wilayah dengan tingkat akses informasi yang terbatas, banyak remaja di NTT tumbuh tanpa pengetahuan memadai mengenai hak-hak seksual dan reproduksi. Namun, Mariana Yunita Hendriyani Opat, founder dari Tenggara Youth Community, telah menghadirkan solusi inovatif melalui program Bacarita Kespro yang bertujuan untuk mengubah wajah pendidikan seksual remaja di wilayah ini.

Melansir E-Booklet 15th SATU Indonesia Awards, bersarkan data menunjukkan bahwa dari 500 remaja di NTT, mayoritas tidak memiliki akses ke sumber informasi mengenai pendidikan seksual. 

Minimnya akses ini berkontribusi pada tingginya kasus pelecehan seksual dan kehamilan luar nikah yang masih menjadi persoalan serius di kalangan remaja NTT. 

Selain itu, banyak anak yang dikeluarkan dari sekolah karena kehamilan di luar nikah, dan orang tua mereka sering kali tidak memahami hak-hak yang dimiliki anak-anak mereka terkait pendidikan dan kesehatan reproduksi.

Inilah yang mendorong Mariana untuk meluncurkan program Bacarita Kespro. Nama Bacarita diambil dari bahasa Melayu Kupang yang berarti "bercerita”. 

Sesuai dengan misi program ini untuk memberikan ruang aman bagi remaja untuk berbagi cerita sekaligus mendapatkan edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi.

Pendekatan Inovatif Bacarita Kespro