Google Wajib Buka Play Store untuk Pesaing, Epic Games dan Lainnya Bisa Masuk!

Ilustrasi Google Play Store.
Sumber :
  • pcmag

Mindset – Dalam perkembangan terbaru, Google menghadapi dampak besar dari putusan hukum yang mewajibkannya membuka Google Play Store bagi toko aplikasi pihak ketiga, termasuk Epic Games. Putusan yang dikeluarkan oleh Hakim James Donato ini membawa perubahan signifikan yang mengakhiri praktik monopoli Google di platform Android

Spesifikasi Galaxy Watch7, Jam Tangan Pintar dengan Sensor AI untuk Pantau Kesehatan Lebih Cermat

Keputusan ini menegaskan bahwa Google tidak lagi dapat membatasi penggunaannya pada Google Play Billing untuk pembayaran aplikasi. Artinya, Google harus mengizinkan metode pembayaran lain, sehingga tak lagi ada “pajak aplikasi” sebesar 30% yang selama ini dikeluhkan banyak pengembang. 

Selain itu, Google juga dilarang menawarkan insentif bagi perusahaan untuk meluncurkan aplikasi eksklusif di Google Play Store atau memasang toko aplikasinya secara default di perangkat.

Spesifikasi Samsung Galaxy A06: Layar Besar 6,7 Inci dan Kamera 50MP untuk Visual yang Maksimal

Keputusan ini akan mulai berlaku pada 1 November 2024 hingga 1 November 2027, memberikan peluang bagi para pesaing seperti Epic Games untuk masuk ke pasar yang sebelumnya didominasi oleh Google. 

Namun, pernyataan dari pihak Google yang akan mengajukan banding menandakan bahwa perusahaan tersebut berupaya mempertahankan status quo demi melindungi pengguna dan pengembang. Serta mempertahankan pengalaman konsisten dan aman bagi ekosistem Android.

5 Alasan Mengapa Samsung Galaxy Z Fold6 Cocok untuk Produktivitas dan Hiburan Maksimal

Penurunan saham Alphabet sebesar 2,4% menunjukkan bahwa investor khawatir akan dampak jangka panjang dari keputusan ini terhadap profitabilitas Google. 

Dengan adanya keputusan ini, Google diharapkan menghadapi tantangan baru dalam memastikan bahwa toko aplikasi pihak ketiga dapat menawarkan pengalaman pengguna yang setara, tanpa mengurangi standar keamanan dan perlindungan yang telah ada.

Dalam pandangan Epic Games, model bisnis Google selama ini membentuk lingkungan yang tidak sehat bagi persaingan.

Langkah-langkah seperti perjanjian eksklusif dengan pengembang, produsen perangkat, dan operator jaringan dianggap merugikan pihak ketiga. 

Terlepas dari perubahan yang diharapkan, Google masih memegang kendali besar dalam aspek keamanan dan keselamatan aplikasi, memberikan sedikit ruang bagi pesaing untuk menyusup ke pasar aplikasi Android yang lebih terbuka namun tetap terkontrol.

Putusan ini merupakan kemenangan besar bagi Epic Games dan perusahaan sejenis, karena mereka kini memiliki akses langsung ke pengguna Android tanpa harus melalui kebijakan dan biaya ketat yang diterapkan oleh Google.

Perubahan besar ini juga menjadi sorotan bagi regulator di seluruh dunia yang terus mengawasi dominasi raksasa teknologi dan dampaknya terhadap iklim persaingan bisnis. *MRC