TVS Apache RTR 200 Cuma Rp20 Jutaan, Tapi Speknya Bikin Motor Jepang Minder!

TVS Apache RTR 200 hadir dengan harga cuma Rp20 jutaan.
Sumber :
  • Ist

MindsetTVS Apache RTR 200 hadir dengan harga cuma Rp20 jutaan tapi bawa fitur mewah seperti slipper clutch, quick shifter, ban Pirelli, dan speedometer digital lengkap. Motor ini bikin Vixion dan CB150 terlihat biasa saja!

Resmi Dibuka! Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Tahap 2, Cek Jadwal dan Syaratnya di Sini

Di tengah dominasi motor-motor Jepang di jalanan Indonesia, siapa sangka motor asal India justru diam-diam menyusup sebagai penantang serius. Salah satunya adalah TVS Apache RTR 200 4V yang bikin kaget: harganya cuma Rp20 jutaan, tapi soal spesifikasi dan fitur, motor ini berani bikin motor Jepang minder.

Motor ini sempat mencuri perhatian saat seorang konten kreator otomotif tak sengaja melihat unitnya saat mengambil TVS Ronin. Karena penasaran, ia meminjam unit untuk ditinjau lebih dalam.

Mau Tambah Penghasilan? Ini Skill Digital yang Wajib Kamu Kuasai!

Hasilnya? Bukan sekadar “motor murah,” Apache RTR 200 justru memberikan nilai lebih yang tak terduga.

Harga Terjangkau, Tapi Bukan Murahan

Dengan harga Rp20 jutaan off the road untuk wilayah Yogyakarta, banyak yang mengira motor ini akan menawarkan spek biasa saja.

Hindari 3 Kesalahan Finansial Fatal di 2025, Banyak Orang Terjebak!

Tapi anggapan itu langsung terpatahkan sejak melihat detailnya. Ban yang digunakan saja sudah Pirelli Angel City, depan dan belakang, bukan ban lokal abal-abal.

Harga ban Pirelli sepasang bisa tembus Rp1 jutaan sendiri—bandingkan dengan motor entry-level Jepang yang masih banyak menggunakan ban lokal.

Desain dan Build Quality: Serius, Ini Motor Rp20 Jutaan?

Secara desain, TVS memberikan pendekatan racing style pada Apache RTR 200. Velg diberi aksen merah, lampu belakang LED, dan bentuk knalpot yang sporty dengan dua lubang aktif.

Shockbreaker belakang sudah monoshock, dan shock depan dari KYB dengan ukuran cukup tebal.

Meski beberapa bagian seperti cover tangki masih menggunakan plastik, finishing-nya terlihat rapi dan niat.

Bahkan area bawah jok dilengkapi tatakan tambahan agar barang bawaan tetap rapi, detail kecil yang jarang dijumpai di motor sekelasnya.

Fitur-Fitur “Mewah” yang Bikin Kagum

Apache RTR 200 tidak main-main dalam urusan fitur. Speedometer digital punya tampilan lengkap, dari takometer, gear indicator, jam digital, hingga lap timer dan high speed recorder—fitur yang bahkan absen di banyak motor 150cc Jepang.

Motor ini juga dilengkapi slipper clutch dengan fitur quick shifter upshift yang memungkinkan perpindahan gigi tanpa tarik kopling. Fitur ini biasanya baru ditemui di motor sport premium.

Performa Mesin: Lebih Nendang dari CB dan Vixion?

Mengandalkan mesin 200 cc dengan oil cooler, Apache RTR 200 lebih unggul dalam urusan tenaga dibanding CB150, Vixion, atau bahkan R15 generasi awal.

Putaran bawah hingga menengah terasa bertenaga, sementara putaran atas tetap mengisi—berbeda dengan TVS Ronin yang cenderung ke torsi bawah.

Meski belum menggunakan pendingin cair (liquid cooling), sistem pendinginan oli cukup efektif menjaga suhu mesin tetap stabil dalam kondisi harian maupun touring.

Handling dan Ergonomi: Sporty Tapi Tetap Nyaman

Posisi berkendara Apache RTR 200 memang tidak sesantai Ronin, tapi masih cukup nyaman untuk penggunaan harian. Dengan tinggi badan sekitar 170 cm, kaki masih bisa menapak meski sedikit jinjit.

Kopling terasa ringan, rem responsif, dan transmisi 5-percepatan berjalan halus.

Getaran mesin pada RPM tinggi masih terasa, namun sudah jauh lebih baik dibandingkan generasi Apache sebelumnya.

Apache RTR 200, “Hidden Gem” yang Layak Dilirik

TVS Apache RTR 200 bukan hanya soal harga murah. Ia menawarkan kombinasi desain, fitur, dan performa yang sangat kompetitif—bahkan berani melawan nama-nama besar dari Jepang.

Dengan banderol Rp20 jutaan, motor ini pantas disebut sebagai motor "value for money" terbaik di kelasnya.

Jika saja motor ini keluar dari pabrikan Jepang, mungkin penjualannya sudah meledak. Tapi kini, waktunya pengendara Indonesia membuka mata bahwa pilihan motor berkualitas tidak hanya datang dari Jepang saja. *AT