Mobil Eropa Murah, Tapi Kok Bisa Bikin Miskin? Ini 5 Alasannya!

Mobil Eropa Murah, Tapi Kok Bisa Bikin Miskin?
Sumber :
  • Ist

Mindset – Mobil Eropa Murah, Tapi Kok Bisa Bikin Miskin? Ini 5 Alasannya!

BMW E46 vs VW Golf: Mana yang Lebih Worth It di Pasar Mobil Bekas Rp100 Jutaan?

Mobil Eropa memang dikenal dengan teknologi canggih dan kenyamanan premium.

Tapi, meski harga bekasnya semakin terjangkau, ada banyak jebakan finansial yang bisa membuat kantong jebol.

Mau SUV Gagah Tanpa Bujet Besar? Ini 3 Rekomendasi Terbaik di Bawah Rp150 Juta!

Lalu, apa saja alasan utama yang membuat mobil Eropa bisa bikin Anda "miskin"? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Depresiasi Harga yang Sangat Tinggi

Ilustrasi mengelola keuangan.

Photo :
  • Freepik
SUV Bekas di Bawah Rp150 Juta, 4 Pilihan Terbaik yang Tetap Gagah dan Nyaman

Mobil Eropa terkenal memiliki nilai depresiasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan mobil Jepang.

Sebagai contoh, mobil seperti BMW Seri 3 atau Mercedes-Benz C-Class bisa kehilangan lebih dari 50% nilainya dalam lima tahun pertama.

Hal ini terjadi karena pasar mobil Eropa bekas lebih terbatas dibandingkan mobil Jepang yang lebih diminati.

Akibatnya, jika Anda membeli mobil Eropa dengan harga murah sekarang, jangan harap bisa menjualnya kembali dengan harga yang masih tinggi. Bahkan, dalam beberapa kasus, nilai jualnya bisa turun drastis hingga sulit laku di pasaran.

2. Biaya Perawatan yang Mahal

Salah satu alasan terbesar kenapa mobil Eropa bisa menguras dompet adalah biaya perawatan yang jauh lebih mahal dibanding mobil Jepang. Ini mencakup:

  • Harga suku cadang yang lebih tinggi
  • Bengkel spesialis yang tidak sebanyak bengkel mobil Jepang
  • Teknologi canggih yang membutuhkan peralatan khusus untuk perbaikan

Sebagai perbandingan, servis berkala mobil Jepang seperti Toyota Avanza bisa menghabiskan Rp1-2 juta per tahun, sementara untuk mobil Eropa seperti BMW atau Audi bisa mencapai Rp5-10 juta bahkan lebih.

3. Sparepart Langka dan Mahal

BMW 323i E46 Matic 2000, mobil mewah Rp90 Jutaan.

Photo :
  • AutoFun

Selain perawatan rutin yang mahal, harga sparepart mobil Eropa juga sangat tinggi.

Bahkan untuk komponen kecil seperti kampas rem atau filter oli, harganya bisa jauh lebih mahal dibandingkan mobil Jepang.

Lebih parahnya lagi, tidak semua bengkel menyediakan suku cadang asli, sehingga sering kali pemilik mobil Eropa harus inden atau impor dari luar negeri, yang memakan waktu dan biaya tambahan.

4. Konsumsi BBM yang Boros

Ilustrasi Mobil Paling Irit BBM di Indonesia.

Photo :
  • Helomoney

Mobil Eropa biasanya dilengkapi dengan mesin berperforma tinggi, tetapi konsekuensinya adalah konsumsi bahan bakar yang lebih boros. Sebagai contoh:

  • Mercedes-Benz C-Class bisa memiliki konsumsi BBM 1:6 hingga 1:8 km/liter
  • BMW Seri 5 bisa mencapai 1:7 km/liter

Jika dibandingkan dengan mobil Jepang seperti Toyota Yaris atau Honda Jazz yang bisa mencapai 1:12 hingga 1:15 km/liter, selisih konsumsi BBM ini akan terasa sangat signifikan dalam jangka panjang, terutama jika Anda sering berkendara.

5. Pajak dan Asuransi yang Tinggi

Mobil Eropa umumnya memiliki pajak yang lebih tinggi dibandingkan mobil Jepang, bahkan untuk model bekas sekalipun. Hal ini disebabkan oleh kapasitas mesin yang lebih besar dan harga dasar kendaraan yang lebih mahal saat baru.

Selain itu, premi asuransi untuk mobil Eropa juga lebih mahal karena biaya klaim yang lebih tinggi. Jika Anda tidak mempertimbangkan faktor ini sejak awal, biaya tahunan untuk pajak dan asuransi bisa menguras kantong Anda secara signifikan.

Mobil Eropa Murah, Tapi Tidak Murah untuk Dimiliki!

Mobil sedan bekas Mercedes-Benz C200 W203 (Tahun 2001).

Photo :
  • -

Meskipun harga mobil Eropa bekas terlihat menggiurkan, Anda harus benar-benar mempertimbangkan biaya jangka panjangnya.

Depresiasi tinggi, perawatan mahal, suku cadang langka, konsumsi BBM boros, serta pajak dan asuransi tinggi adalah faktor-faktor utama yang bisa membuat Anda "miskin" secara finansial jika tidak berhati-hati.

Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli mobil Eropa murah, pastikan Anda sudah siap dengan segala konsekuensinya. Jika mencari opsi kendaraan yang lebih ekonomis, mobil Jepang atau LCGC mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih masuk akal.

Bagaimana pendapat Anda tentang mobil Eropa bekas? Tulis di kolom komentar! *AT