Kenapa Mitsubishi Outlander Sport Tidak Laku di Indonesia? Ini 5 Alasan Utamanya
Senin, 10 Maret 2025 - 13:46 WIB
Sumber :
- Ist
- Mesin kasar saat AC menyala akibat masalah pada alternator AC,
- Suspensi belakang yang sering berbunyi jeduk,
- Ruang kabin yang mudah kemasukan bau tak sedap akibat kebocoran insulator AC,
- Rack steer yang rentan rusak meskipun usia pemakaian masih rendah.
Meskipun beberapa masalah ini diperbaiki pada facelift 2014, citra negatif sudah terlanjur melekat di benak calon konsumen.
4. Karakter Berkendara yang Kurang Memikat
Mitsubishi mencoba menggabungkan sensasi sedan sporty Lancer EX dengan postur SUV, tetapi hasilnya justru kurang sesuai dengan selera pasar Indonesia.
Baca Juga :
Beli SUV Bekas? Ini Perbandingan Harga dan Fitur Pajero Sport vs. Fortuner Tahun 2016-2018
Pengemudi merasa seperti mengendarai sedan tinggi, yang mungkin menarik bagi sebagian orang, tetapi aneh bagi sebagian lainnya.
Selain itu, transmisi CVT yang digunakan Outlander Sport dinilai kurang responsif. Tenaga 147 hp dari mesin 2.000 cc MIVEC memang cukup untuk harian, tetapi karakter CVT membuat akselerasi terasa lambat, terutama jika dibandingkan dengan kompetitor yang menggunakan transmisi otomatis konvensional atau turbo.
5. Gagal Beradaptasi dengan Tren SUV Modern
Halaman Selanjutnya
Tren SUV saat ini mengarah ke teknologi yang lebih canggih, efisiensi bahan bakar, dan elektrifikasi. Mitsubishi sebenarnya mencoba beradaptasi dengan menghadirkan Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), tetapi model ini juga tidak sukses di Indonesia.