Opel Blazer Bekas Cuma Rp30 Jutaan, SUV Tahun 90-an yang Masih Worth It?
- Wikipedia
Mindset – SUV tahun 90-an identik dengan nama besar seperti Nissan Terrano atau Jeep Cherokee. Namun, ada satu model asal Jerman yang kerap luput dari perhatian, yakni Opel Blazer.
Opel Blazer sering disalahartikan sebagai Chevrolet Blazer, padahal keduanya memang memiliki hubungan erat karena sama-sama berada di bawah General Motors (GM).
Kini, Opel Blazer bekas bisa ditemukan di pasar mobil second dengan harga mulai Rp30 jutaan. Tapi, apakah masih layak untuk dibeli di tahun 2025?
Sejarah Singkat Opel Blazer di Indonesia
Opel Blazer masuk ke Indonesia pada 1996 sebagai upaya GM untuk memperkuat merek Opel.
Mobil ini sebenarnya merupakan generasi kedua dari Chevrolet S10 Blazer yang dipasarkan di berbagai negara, tetapi di Indonesia menggunakan emblem Opel.
Sayangnya, strategi pemasaran ini kurang sukses, membuat GM akhirnya mengubah namanya menjadi Chevrolet Blazer pada tahun 2002.
Desain Gagah, Khas SUV Amerika
Opel Blazer DOHC.
- Ist
Secara tampilan, Opel Blazer memiliki desain yang sangat khas SUV Amerika, dengan bodi besar, grill tebal, serta bumper besi yang kokoh.
Versi facelift tahun 1999 mendapatkan lampu tumpuk yang semakin menegaskan kesan tangguhnya.
Sayangnya, pada tahun 2002 ketika berubah menjadi Chevrolet Blazer, desainnya justru dianggap kurang menarik oleh sebagian penggemar otomotif.
Fitur Mewah di Masanya
Dibandingkan rivalnya seperti Nissan Terrano, Opel Blazer hadir dengan fitur yang lebih lengkap dan mewah. Beberapa fitur yang sudah tersedia sejak awal antara lain:
- Power window dan electric mirror
- Cup holder yang cukup langka di mobil tahun 90-an
- Jok empuk dengan kenyamanan ala mobil Eropa
- Panel instrumen lengkap dengan indikator oli dan voltmeter
- Overhead console layaknya mobil premium
- AC dengan fitur heater (tergantung tipe)
Mesin dan Performa
Opel Blazer tersedia dalam beberapa varian mesin, yaitu:
- 2.2L DOHC (142 hp, 205 Nm) – Performa cukup responsif, cocok untuk perjalanan jauh.
- 2.2L SOHC (117 hp, 195 Nm) – Lebih irit dan mudah dirawat.
- 4.3L V6 (4300cc) – Langka di Indonesia, bertenaga besar, tetapi konsumsi bahan bakar lebih boros.
Sayangnya, meskipun memiliki tenaga yang cukup besar, Opel Blazer bukanlah SUV yang agresif dalam akselerasi.
Mobil ini lebih cocok untuk perjalanan santai dengan karakter suspensi yang empuk dan nyaman, bahkan lebih nyaman dibandingkan Nissan Terrano.
Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer
Kelebihan:
- Harga terjangkau, mulai Rp30 jutaan.
- Desain gagah dan masih terlihat keren hingga kini.
- Fitur lengkap dan lebih mewah dibanding pesaingnya di kelas yang sama.
- Suspensi empuk dan nyaman untuk perjalanan jauh.
- Banyak komponen kompatibel dengan Chevrolet, sehingga masih bisa disubstitusi.
Kekurangan:
- Mesin cenderung boros, terutama untuk varian DOHC.
- Sistem pendingin (AC dan radiator) rentan bermasalah jika tidak dirawat dengan baik.
- Spare part asli cukup mahal, meskipun beberapa bisa diganti dengan versi Jepang.
- Tidak tersedia varian 4x4 di Indonesia.
Opel Blazer Masih Worth It?
Jika Anda mencari SUV bekas dengan harga terjangkau dan kenyamanan tinggi, Opel Blazer bisa menjadi pilihan menarik.
Namun, pastikan untuk memilih unit yang terawat dengan baik, terutama dalam hal sistem pendingin dan AC.
Dengan harga Rp30 jutaan, Opel Blazer menawarkan pengalaman berkendara SUV Amerika yang sulit didapatkan dari merek lain dalam rentang harga yang sama.
Apakah Anda tertarik untuk memiliki Opel Blazer sebagai koleksi atau kendaraan harian? Pastikan untuk mengecek kondisi sebelum membeli dan siapkan budget perawatan yang memadai! *AT