Tak Perlu Takut Gagal? Yuk Pahami Filosofi Alfred Adler dalam Buku "Berani Tidak Disukai"

Mengapa Kita Tak Perlu Takut Gagal.
Sumber :
  • Ist

MindsetKebahagiaan sejati seharusnya tidak bergantung pada pandangan orang lain. Namun, banyak dari kita merasa lebih bahagia ketika disukai oleh orang lain. Pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah kebahagiaan kita akan berbeda jika foto yang kita unggah di Instagram mendapat 100 like dibandingkan dengan 1000 like? 

5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Jin Qarin dan Fenomena Kerasukan

Buku "Berani Tidak Disukai" karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga menawarkan pandangan mendalam tentang bagaimana kita dapat membebaskan diri dari belenggu ekspektasi orang lain dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi filosofi Alfred Adler yang mendasari buku ini dan mengapa kita tidak perlu takut gagal.

Memahami Kebahagiaan Menurut Alfred Adler

Viral Video Lama Sarwendah dengan Betrand Peto, Ini Penjelasan Psikologi Bahasa Cinta Physical Touch

Alfred Adler, seorang tokoh besar psikologi abad ke-19, berpendapat bahwa kebahagiaan adalah pilihan yang kita buat. Dalam "Berani Tidak Disukai", Adler menjelaskan bahwa kita tidak dikendalikan oleh masa lalu kita. 

Banyak orang beranggapan bahwa pengalaman buruk atau trauma di masa lalu menentukan kebahagiaan mereka saat ini. 

Menuju Kehidupan Berkelimpahan: Meraih Kepercayaan Diri yang Sejati

Namun, Adler menolak pandangan ini dan mengungkapkan bahwa arti dari pengalaman tersebutlah yang sebenarnya membentuk kondisi kita saat ini.

Mengubah Pola Pikir

Adler menekankan pentingnya untuk tidak terjebak dalam masa lalu. Kita tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi, tetapi kita bisa mengubah cara kita menyikapinya.

Ketika kita berhenti merasa terikat oleh pengalaman negatif, kita dapat mulai mengambil langkah-langkah maju yang positif. 

Menghentikan pola pikir yang negatif dan mengubahnya menjadi hal-hal yang konstruktif adalah langkah awal untuk mencapai kebahagiaan.

Mencintai Diri Sendiri

Kebahagiaan dimulai dari mencintai diri sendiri. Seringkali, kita terjebak dalam perbandingan dengan orang lain dan merasa tidak puas dengan diri kita sendiri. 

Adler berpendapat bahwa perasaan inferior dapat menjadi motivasi untuk memperbaiki diri, bukan alasan untuk merasa rendah diri. 

Dengan menerima diri kita apa adanya, kita akan lebih mampu menemukan kebahagiaan dan keberanian untuk mengejar impian kita.

Berani Tidak Disukai

Salah satu tema utama dalam buku ini adalah pentingnya keberanian untuk tidak disukai. Banyak orang merasa terjebak dalam ekspektasi orang lain, mengorbankan keinginan dan impian mereka demi pengakuan. 

Adler menegaskan bahwa kita tidak hidup untuk memuaskan ekspektasi orang lain. 

Kebahagiaan sejati datang dari keberanian untuk menjalani hidup sesuai dengan prinsip dan keyakinan kita sendiri, meskipun itu berarti tidak disukai oleh orang lain.

Buku "Berani Tidak Disukai" mengajak kita untuk merenungkan konsep kebahagiaan dan keberanian. 

Dengan memahami bahwa kita tidak ditentukan oleh masa lalu kita, mencintai diri sendiri, dan berani menjalani hidup sesuai dengan keyakinan kita, kita dapat membebaskan diri dari ketakutan akan kegagalan. Sebagai manusia, kita memiliki kekuatan untuk memilih arah hidup kita sendiri.*RCH