Bacon di Es Krim? McDonald's Hentikan Uji Coba AI Drive-Thru Setelah Banyak Kesalahan Pesanan
- Youtube
Jakarta, Mindset – McDonald's telah memutuskan untuk menghentikan uji coba sistem AI drive-thru setelah banyak laporan kesalahan pesanan dari pelanggan. Termasuk insiden di mana bacon ditambahkan ke es krim.
Teknologi yang dikembangkan oleh IBM ini menggunakan pengenalan suara untuk memproses pesanan dan telah diuji coba di lebih dari 100 lokasi McDonald's di AS sejak tahun 2021.
Beberapa bulan terakhir, keandalan teknologi ini dipertanyakan.
Pelanggan melaporkan berbagai kesalahan pesanan melalui media sosial, termasuk kasus di mana bacon secara tak sengaja ditambahkan ke es krim.
Dalam insiden lainnya, seorang pelanggan dikenakan biaya $211 untuk pesanan chicken nugget yang tidak mereka minta.
Di TikTok, sebuah video dengan caption "Bertengkar dengan robot McDonald's" menunjukkan seorang wanita yang kesulitan memesan es krim vanilla dan sebotol air. Tetapi dia malah menerima beberapa sundae, sachet saus tomat, dan dua porsi mentega.
AI Drive-Thru Banyak Kesalahan, McDonald's Ambil Tindalan
Sebagai respons terhadap masalah-masalah ini, McDonald's telah menginstruksikan para pemegang waralaba untuk menghentikan penggunaan teknologi AI tersebut paling lambat akhir Juli 2024.
Langkah ini pertama kali dilaporkan oleh publikasi industri Restaurant Business.
McDonald's dalam pernyataannya mengatakan, "Meskipun ada beberapa keberhasilan, kami merasa ada kesempatan untuk mengeksplorasi solusi pemesanan suara yang lebih luas.
Setelah tinjauan yang cermat, McDonald's memutuskan untuk mengakhiri kemitraan kami dengan IBM pada AOT (automated order taking).
Teknologi tersebut akan dihentikan di semua restoran yang saat ini mengujinya tidak lebih dari 26 Juli 2024."
Keputusan McDonald's untuk menghentikan uji coba ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh teknologi AI dalam aplikasi praktis.
Meski ada potensi besar, kesalahan seperti penambahan bacon pada es krim menunjukkan bahwa teknologi ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Sebelum dapat diimplementasikan secara luas tanpa mengorbankan pengalaman pelanggan.