Resesi Seks Salah Satu Sebabnya Kecanduan Film Porno, Kok Bisa?
- Unsplash @charlesdeluvio
Mindset –Resesi seks merupakan situasi yang sedang menimpa banyak negara saat ini. Resesi seks ditandai oleh menurunkan angka kelahiran yang memiliki relasi sebab akibat juga dengan menurunnya angka pernikahan.
Dengan kata lain, jika dirinci faktor-faktor penyebab resesi seks maka bisa dilihat bahwa hal tersebut pertama terjadi karena sedikitnya minat orang melakukan pernikahan. Kedua, pada pasangan suami istri, minat untuk memiliki anak menurun, bisa juga kemampuan untuk memiliki anak menurun.
Resesi seks tentu memiliki kaitan juga dengan ramainya wacana childfree akhir-akhir ini. Menghakimi secara langsung bahwa childfree haram bukan sikap yang bijak, karena ramainya wacana tersebut bisa juga dikaitkan dengan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat sehingga memiliki anak bisa dianggap sebagai sebuah beban.
Satu hal yang jarang diperhatikan, resesi seks yang sedang menjadi masalah bagi banyak negara juga bisa disebabkan oleh fenomena merebaknya film porno. Peredaran film porno yang semakin bebas membuat sebagian besar anak muda mengalami kecanduan film porno.
Lalu bagaimana bisa hal tersebut berujung dengan terjadinya resesi seks?
Efek Psikologis Film Porno
Ilustrasi Pasangan Tidak Puas di Ranjang
- freepik.com
Film porno memiliki efek yang mampu mempengaruhi relasi manusia dengan pasangan. Berdasarkan pada penelitian, feminis Naomi Wolf misalnya mengatakan bahwa kecanduan pornografi yang biasa berbanding lurus dengan onani menjadi salah satu faktor di balik meningkatnya impotensi dan sikap dingin pria terhadap pasangannya.
Dengan kata lain, kecanduan video porno menyebabkan dua situasi yang berujung pada terjadinya resesi seks.
Baca Juga
- 4 Efek Nonton Film Porno terhadap Relasi dengan Pasangan
- 6 Mitos tentang Film Porno dan Seksualitas yang Harus Kamu Waspadai
Situasi pertama, pria yang kecanduan film porno akan menurun hasratnya untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Dia akan lebih tertarik pada hubungan seksual ilusi di layar ataupun menyukai hubungan seksual abnormal yang tidak bisa ditoleransi dalam sebuah perkawinan.
Kedua, bahkan jika pria yang kecanduan film porno masih memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan sahnya, dia sangat mungkin tidak bisa memuaskan pasangannya karena mengalami impotensi atau ejakulasi dini.
Hal tersebut terjadi diakibatkan rangsangan fantasi film porno lebih tinggi daripada rangsangan hubungan seksual nyata dengan pasangan sah dia. Maka ekspektasi seksual dia atas pasangannya menjadi rendah sehingga tubuh pun enggan bereaksi secara wajar.
