Kenapa Bisa Lupa? Jawabannya Membuat Hidupmu Berubah

Ilustrasi: Seorang anak sedang belajar
Sumber :
  • unplash.com

MindsetLupa adalah sesuatu keniscayaan pada manusia. Hal ini merupakan suatu kewajaran. Coba bayangkan kamu selalu ingat dengan apa yang dialami, tentu akan mengalami tekanan batin dan stress, bukan? Misal, sudah ke kamar mandi buang hajat, kamu melihat kotoran yang menjijikan. Nah tentu kamu akan mual ketika kamu ingat aroma, terus wujud dari kotoran itu ketika makan. Haha… Sangat menjijikan, bukan? Apalagi jika mengalami hal-hal yang buruk tentu kamu akan hidup dalam penyiksaan batin. Jadi, lupa itu adalah anugerah. Setuju kan?

Rashford Kembali Gacor, Efek Sentuhan Taktis Ruben Amorim Bikin Manchester United Bungkam Evetorn 4-0

Dalam hadits pun Rasulullah Saw bersabda: 

Hadits Arbain: Tentang Lupa

Photo :
  • Hadits Arbain No. 39
Link Nonton Live Streaming Liverpool vs Manchester City: Jadwal, Siaran Langsung, dan Prediksi Skor

Hadits di atas mengisyaratkan bahwa lupa tentu menjadi dasar diampuninya sebuah kesalahan. Contohnya, ketika puasa makan karena lupa. Tentu tdak batal dan wajib dilanjutkan. Tapi jangan disengaja. Misal kamu makan dengan sengaja lalu ada yang melihatmu dan bertanya, “Kenapa kamu makan, bukan kah sedang puasa?” Lalu kamu bilang,“Aku lupa.” Padahal sebelum kamu makan, sudah tahu itu waktu ketika puasa.

Dengan demikian, lupa itu wajar karena sudah menjadi ketentuan Allah bahwa manusia memiliki sifat lupa. Lalu bagaimana jika sifat lupa itu terjadi pada hal-hal yang tidak kita inginkan. Misalnya, kita lupa pada mata pelajaran ketika ujian. Tentu sangat menjengkelkan bukan?

5 Fakta Video Viral 15 Menit 20 Detik Diduga Mirip Vior ONIC, Ini Klarifikasi Sang BA Esports

Lalu, Apa sebabnya kita bisa lupa? Menjawab pertanyaan ini dan menemukan jawabannya tentu akan mengubah kehidupan kamu. Jangan sampai kamu dianggap sudah pikun atau kalah dengan generasi tua. Ayo dong! Apa sebabnya? Jangan khawatir redaksi mindset.viva.co.id melakukan pencarian buat kamu yang sering lupa. 

Lupa adalah suatu kondisi psikologis yang terjadi pada reaksi kognitif atau memori manusia. Dengan demikian, lupa berarti sulit memanggil sesuatu yang telah diingat. Jadi, sesuatu yang tak pernah kita lihat dan baca tentu tidak akan muncul diingatan dan tidak disebut lupa.

Otak memang luar biasa. Ia mengendalikan seluruh jiwa dan raga kita. Setiap orang memiliki jaringan otak yang memiliki setara jutaan triliun neuron. Otak manusia bisa membedakan ribuan aroma dan sekaligus merekam gambar yang dilihat oleh matanya.

Setiap manusia mengerjakan sesuatu, ribuan sel neuron bekerja berkumpul membuat jarring-jaring. Potongan jarring-jaring yang berkumpul inilah yang membentuk ingatan. Penulis mau membuat ilustrasi agar kamu paham mengenai cara kerja ingatan agar bermanfaat untuk belajar.

Ilustrasi: Jaringan-jaringan Neuron

Photo :
  • unplash.com

Ada seorang pendaki bernama Budi suatu hari ia ingin membuat jembatan antara 2 bukit. Hari pertama, ia berhasil melemparkan tali dan menyebrang dengan satu tali. Hari kedua ia lemparkan satu tali, maka total menjadi dua tali menjadi jembatan. Hari-hari berikutnya jembatan ditambah kayu dan kemudian menjadi megah.

Ilustrasi: Jembatan yang dibangun Budi

Photo :
  • unplash.com

Dalam ilustrasi di atas, dibaratkan seperti ingatan manusia. Ketika pertama kali ingatan hanya sekilas dan tidak terlalu bagus dan mudah patah. Kemudian diulang semakin bagus dan hafal. Diulang-ulang terus sampai benar-benar hafal dan tidak lupa.

Kembali kepada pertanyaan, kenapa bisa lupa?

1. Karena hal yang ingin kita masukan dalam memori tidak kita ulang.

2. Karena kita tidak konsentrasi sehingga otak memproses hal tersebut sebagai ingatan jangka pendek

3. Waktu, Seperti kita telah bahas bahwa otak manusia membuat jaringan neuron. Selama jaringan itu tidak aktif tentu seiring berjalannya waktu mengaktifkannya tentu agak sulit.

Dulu, guru kita di sekolah dasar pernah berkata, “Ingatan itu seperti pisau., Semakin di asah, maka akan semakin tajam. Jika tak pernah di asah, ia akan tumpul dan berkarat.” Dengan demikian, belajar secara terus-menerus dan mengulang pelajaran adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Bagaimana agar kita selalu ingat dengan pelajaran yang kita pelajari?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita lihat pelajaran IPA yang kita pelajari ketika SMA. Otak manusia terdiri dari beberapa bagian, yaitu otak besar, otak kecil dan batang otak. Ketiga bagian tersebut terbagi lagi. Biar tidak pening kita masuk ke otak besar saja.

Otak besar terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kiri dan kanan. Lebih jelasnya otak kiri lebih ke kemampuan mengurutkan dan berpikir logis. Sedangkan, otak kanan lebih imajinatif dan berpikir secara acak. Jika keduanya digabungkan tentu lebih baik lagi.

Cara mengoptimalkan kemampuan kedua otak kita sekaligus menjawab, “bagaimana cara agar kita selalu ingat dengan pelajaran yang kita pelajari, yaitu:

1. Cobalah membuat bagan atau peta konsep dengan gambar yang menarik. Peta konsep dengan berurutan adalah prinsip otak kiri. Gambar yang menarik seperti daun atau pohon adalah konsep dari otak kanan.

2. Buatlah asosiasi atau menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang menarik. Contohnya ketika kamu ingin menghafal rumus kimia, kamu bisa menyingkat kata dan memberikan cerita yang menarik. Sepeti hafalan: Hi, Li, Na, Kal, Rb, Cs, Fr kamu bisa singkat: Herlina ke Robi Csnya si Frans.

3. Kamu juga bisa buat lagu yang menarik mengenai pelajaran. Jadi, belajar lebih menyenangkan sekaligus kamu bisa menjadi lebih kreatif dan tentu tidak membosankan.

Demikian mengenai sebab-sebab kamu bisa lupa dan cara agar kamu selalu ingat pelajaran yang kamu pelajari. Jadi, kalau kamu lupa itu hal yang wajar. Tetap semangat untuk belajar, ya…