2 Hewan yang Dikutuk Karena Membantu Iblis Menggoda Adam
- freepik.com
Mindset –Setelah Iblis membangkang perintah Allah Swt. untuk bersujud kepada Adam as., Iblis terlarang masuk ke dalam Firdaus tempat tinggal Adam dan Hawa. Lalu bagaimana kisahnya Iblis bisa masuk dan menggoda Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang?
Ternyata Iblis menggunakan tipu dayanya sehingga mendapatkan bantuan dari dua ekor hewan. Akibat tipu daya dia itu maka 2 hewan terkait pun ikut diusir bersama Adam, Hawa, dan Iblis dari Firdaus ke bumi.
Hewan yang pertama adalah burung merak dan yang kedua ular. Dalam kitab Arais Al-Majalis karya Ats-Tsalabi dijelaskan bahwa tipu daya iblis adalah sebagai berikut.
1. Burung Merak
Pertama-tama iblis menempatkan diri di gerbang Firdaus dan beribadah di sana selama 300 tahun sampai-sampai semua penghuni Firdaus melihat citra dia sebagai sosok yang tekun beribadah.
Setelah 300 tahun, burung merak keluar dari Firdaus. Burung merak saat itu merupakan kepala para burung Firdaus.
Melihat burung merak keluar, iblis bertanya: “O makhluk yang mulia, siapakah engkau? Siapa namamu? Aku belum pernah melihat makhluk ciptaan Tuhan yang lebih indah darimu.”
Burung merak menjawab: “Aku salah satu burung Firdaus. Namaku Merak.”
Kemudian iblis menangis mengiba-iba sampai burung Merak penasaran dan bertanya: “Siapa kamu dan mengapa kamu menangis?”
Iblis menjawab: “Aku adalah salah satu malaikat Karubiyyun, dan aku menangis sedih karena engkau akan kehilangan keindahanmu dan kemolekan bentukmu.”
Malaikat Karubiyyun adalah malaikat paling dekat dengan Allah Swt. dan setiap saat berzikir memintakan ampunan untuk manusia yang bertobat. Kadang istilah ini digunakan juga untuk menyebut malaikat pengusung Arsy.
Burung merak bertanya: “Jadi aku akan kehilangan apa yang kumiliki saat ini?”
Sebab catatan, burung Merak terkenal memiliki kebanggaan tinggi atas keindahan tampilannya.
Iblis menjawab: “Ya, karena kamu nanti akan mati. Semua makhluk pada akhirnya memang akan mati kecuali jika mereka makan buah pohon keabadian. Mereka akan menjadi makhluk yang kekal.”
Burung Merak bertanya lagi: “Dan di mana lokasi pohon itu?”
Iblis menjawab: “Di dalam Firdaus.”
Burung Merak bertanya lagi: “Siapa yang akan menunjukkan kepada kami tempatnya?”
Iblis menjawab: “Aku akan menunjukkannya kepadamu jika kamu membawaku masuk ke dalam Firdaus.”
Burung Merak menjawab: “Bagaimana aku bisa membawamu masuk Firdaus? Itu tidak mungkin karena siapa pun yang keluar masuk Firdaus harus mendapatkan izin malaikat Ridwan. Oh, tapi aku akan membawamu pada salah satu makhluk Tuhan yang akan membawamu ke dalam Firdaus: jika ada makhluk yang mampu melakukannya maka dialah yang bisa karena dia pelayan khalifah Allah Adam.”
Iblis bertanya: “Siapa dia?”
Jawab Merak: “Ular.”
Iblis kemudian berkata: “Mari temui dia, karena anugerah keabadian menanti kita seandainya dia bisa membawaku masuk ke dalam Firdaus.”
2. Ular
Ular adalah salah satu hewan buas terindah ciptaan Tuhan. Pada masa itu dia memiliki 4 kaki yang mirip kaki unta.
Ular didatangi oleh Burung Merak yang mengatakan bahwa dia telah melihat seorang malaikat Karubiyyin di gerbang surga.
Burung Merak juga menanyakan bisakah ular membawa malaikat itu ke dalam Firdaus sehingga dia bisa menunjukkan kepada mereka lokasi pohon khuldi atau keabadian.
Setelah bertemu dengan Iblis, ular bertanya: “Bagaimana caraku membawamu ke dalam Firdaus? Jika malaikat Ridwan melihatmu maka dia tidak akan memperbolehkanmu masuk.”
Iblis menjawab: “Aku akan ubah diriku menjadi angin dan kamu akan menaruhku di antara taringmu.”
Ular sepakat. Maka dengan cara itulah iblis kemudian bisa masuk ke dalam Firdaus dan langsung menuju ke pohon yang telah Tuhan larang Adam dan Hawa mendekatinya.
3. Hukuman Bagi Merak dan Ular
Akibat tindakannya membantu iblis masuk ke dalam Firdaus, Allah menghukum ular dengan lima hal. Pertama, kakinya dipotong sehingga ular harus berjalan menggunakan perutnya seperti kita lihat sekarang.
Kedua, bentuknya menjadi cacat padahal sebelumnya dia merupakan salah satu hewan buas paling indah.
Ketiga, Tuhan menjadikan tanah sebagai makanan ular.
Keempat, Tuhan menjadikan ular mati setiap tahun pada musim dingin.
Kelima, Tuhan menjadikan ular dan manusia saling memusuhi, sehingga kapan pun manusia melihat ular maka mereka memiliki hasrat untuk membunuhnya.
Sementara itu, hukuman bagi Merak adalah sebagaimana ular, dia pun menjadi musuh manusia dan manusia tidak diperbolehkan memeliharanya.