Nabi Isa as Diciptakan tanpa Bapak, Apa Hikmahnya?
- Pixabay / Ambroz
Mindset –Kisah kelahiran Nabi Isa as adalah kisah yang sangat unik. Betapa tidak, Maryam, ibu Nabi Isa as, mengandung Nabi Isa as tanpa didahului oleh hubungan badan dengan lelaki mana pun.
Dengan kata lain, Nabi Isa as diciptakan oleh Allah Swt. tanpa melalui perantaraan seorang bapak. Hal ini berbeda dengan kita semua yang selain memiliki ibu juga memiliki bapak.
Keunikan itu di dalam Al-Qur’an Surah At-Tahrim ayat 12 Allah Swt. gambarkan sebagai fanafakhna fihi min ruhina. Artinya, Allah Swt. meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam rahim Maryam.
Akibat keajaiban itu, orang-orang sekitar kemudian menuduh Maryam sebagai pezina. Maryam menanggapi tuduhan itu dengan menunjuk Nabi Isa as yang masih bayi.
Ketika orang-orang tersebut mengejek dengan mengatakan bagaimana mereka bisa berbicara dengan bayi, terjadilah salah satu mukjizat Nabi Isa as. Mukjizat itu adalah Nabi Isa as termasuk salah satu “bayi ajaib” yang bicara dalam buaian.
Bayi Nabi Isa menyangkal tuduhan itu sekaligus menyatakan bahwa Allah Swt. sudah mengangkatnya menjadi seorang nabi dan memberinya Alkitab.
Lalu apa hikmah dari penciptaan Nabi Isa as dengan cara yang ajaib itu, Sobat Mindset?
Dikatakan bahwa ada 3 jenis penciptaan yang sudah Allah Swt. tunjukkan sebelum kelahiran Nabi Isa as.
Jenis penciptaan pertama, Nabi Adam as diciptakan tanpa ayah dan tanpa ibu.
Jenis penciptaan kedua, Hawwa atau Hawa diciptakan melalui nabi Adam as (analog dengan bapak) dan tanpa ibu.
Jenis penciptaan ketiga, manusia-manusia umumnya diciptakan melalui ayah dan melalui ibu yang hamil dan melahirkan.
Ilustrasi proses hamil dan melahirkan
- freepik.com
Maka Allah Swt. kemudian menciptakan jenis keempat supaya menjadi lengkap, yaitu Nabi Isa as diciptakan melalui ibu dan tanpa ayah. Hal itu untuk menunjukkan bahwa Allah Swt. Maha Kuasa melakukan segala jenis penciptaan.
Demikian hikmah penciptaan Nabi Isa as yang melalui ibu tanpa melalui perantaraan bapak, Sobat Mindset. Hal itu tiada lain untuk meneguhkan iman kita terhadap kemahakuasaan Allah Swt.
