Mengapa Hari Keenam disebut Hari Jum’at?

Ilustrasi Khutbah Jumat
Sumber :
  • Wikimedia / Muhammad Mahdi Karim

Mindset –Pernahkah Sobat Mindset bertanya-tanya mengapa hari keenam dalam satu pekan disebut Hari Jum’at? 

Nabi Adam Penyair Pertama di Bumi? Ini Penjelasan Para Ulama

Nama-nama hari dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Arab dan menyimbolkan bilangan kardinal

Hari pertama: Ahad, dari Wahid artinya satu. 

Film Kiblat Kontroversial, Ini 3 Fakta Penting Kiblat Umat Islam

Hari kedua: Senin, dari Itsnani artinya dua.

Hari ketiga: Selasa, dari Tsalatsatun artinya tiga.

30 Buah-buahan Pertama di Bumi Turun Bersama Adam, Apa Saja?

Hari keempat: Rabu, dari Arba’atun artinya empat.

Hari kelima: Kamis, dari Khamsatun artinya lima.

Hari ketujuh: Sabtu, dari Sab’atun artinya tujuh.

Khusus hari Jumat yang merupakan hari keenam, namanya tidak diambil dari Sittatun yang artinya bilangan kardinal enam. Kalau begitu dari manakah nama Jum’at itu, Sobat Mindset? Dari mana asal-usulnya?

Setelah ditelisik, ternyata penamaan Jum’at memang berbeda dari penamaan hari-hari lain dalam bahasa Arab. Hari Jum’at dinamai berkaitan dengan penciptaan Nabi Adam as sebagai manusia pertama.

Hari Jum’at adalah hari ketika tanah yang akan dijadikan bahan untuk membuat Nabi Adam dikumpulkan. Dalam bahasa Arab, dikumpulkan adalah Jumi’at, bentuk pasif bergender perempuan untuk subjek Thinah (bahan, cikal bakal). 

Menurut sebuah hadis sebagaimana dikutip oleh Ats-Tsa’labi, berikut sumber-sumber tanah yang menjadi bahan penciptaan Nabi Adam as.

Kepala dan dahinya berasal dari tanah Ka’bah.

Masjidilharam dengan Ka

Photo :
  • Unsplash @mseesquare

Dada dan punggungnya berasal dari tanah Mesir.

Kakinya dari bumi Hijaz.

Tangan kanannya dari bumi Timur.

Tangan kirinya dari bumi Barat.

Demikian kisah singkat asal-usul nama hari keenam disebut Jum’at. Nama tersebut berbeda dari nama hari-hari lain dalam bahasa Arab yang bersumber dari nama bilangan kardinal.