Balada Si Roy, karya Generasi Hai yang Tak Lekang Oleh Waktu
- Istimewa
Mindset –Sudah siapkah sobat Mindset menonton film Balada Si Roy? Film tersebut akan mulai ditayangkan di bioskop dari tanggal 19 Januari 2023. Disutradarai oleh sutradara kawakan Fajar Nugros dan diperankan oleh banyak aktor dan aktris terkenal, film ini sangat layak untuk ditonton.
Skenario film Balada Si Roy dikerjakan oleh Salman Aristo, penulis skenario yang juga berperan dalam penulisan skenario film Laskar Pelangi. Akan tetapi skenario itu sendiri didasarkan pada novel Balada Si Roy.
Novel Balada Si Roy merupakan novel legendaris karangan Gol A Gong (dulu Gola Gong). Semula novel tersebut per bab dimuat bersambung di majalah Hai pada tahun 80-an. Setelahnya baru kemudian novel tersebut diterbitkan sebagai buku.
Tahun ’80-’90-an memang merupakan masa keemasan Majalah Hai. Selain Balada Si Roy, novel bersambung yang juga populer karena dimuat di Majalah Hai adalah Lupus karya Hilman Hariwijaya. Generasi muda yang tumbuh pada masa itu hampir tak terpisahkan dari Majalah Hai sehingga biasa disebut sebagai Generasi Hai.
Salah satu alasan Balada Si Roy bertahan dan tetap dibaca orang sampai 30 tahun setelah pertama kali dipublikasikan adalah karakter Roy. Roy adalah karakter utama cerita Balada Si Roy dan digambarkan sebagai sosok anak muda yang memiliki karakter kuat.
Roy adalah anak muda yang bandel sekaligus petualang. Dia juga digambarkan sebagai anak muda pemberani, setia kawan, dan tegas dalam melakukan apa yang menurut prinsip dia benar. Sehingga dalam petualangannya Roy kerap kali menghadapi masalah.
Dalam film, karakter Roy diperankan oleh Abidzar Al-Ghifari, anak kedua dari pasangan Ustaz Jefri Al-Buchori dengan Umi Pipik Dian Irawati. Sementara itu, ada juga sosok Roy masa kecil yang diperankan oleh Muhammad Adhiyat, aktor berusia sebelas tahun yang sudah banyak bermain dalam film sejak debutnya dalam film Pengabdi Setan.
Jika sobat Mindset belum membaca buku Balada Si Roy, maka tidak ada salahnya mencoba membacanya selain menonton filmnya. Novel Balada Si Roy dibagi menjadi bab-bab singkat. Yang paling menarik, pada tiap awal bab, selalu disediakan epigraf kutipan puitis dari berbagai sumber.
Kutipan-kutipan tersebut menyodorkan keasyikan tersendiri, maklum kebanyakan sumbernya adalah penyair ataupun penulis terkenal, misalnya Kahlil Gibran, Sanusi Pane, ataupun Mark Twain. Kadang kala kutipan juga diambil dari pepatah lama. Simak misalnya kutipan dari Kahlil Gibran yang membuka Bab III Buku I ini:
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali
keseluruhan dirinya, utuh-penuh
Pun tidak mengambil apa-apa,
kecuali dari dirinya sendiri.
Gimana, sobat Mindset? Menarik dan memancing kita untuk merenung, bukan? Selamat membaca dan selamat menonton film bioskop Balada Si Roy, selamat bergabung dengan Generasi Hai di tahun 2023.