Bulanan Ari Wibowo untuk Inge Cukup Kecil? Ini Pandangan Islam Soal Nafkah Keluarga

Inge Anugrah dan Ari Wibowo
Sumber :
  • viva.co.id

Mindset –Media sedang ramai mengabarkan perihal gugatan cerai Ari Wibowo terhadap istrinya, Inge Anugrah. Diketahui pasangan tersebut sudah menikah selama 16 tahun. 

5 Potret Inara Rusli Istri Virgoun yang Tampil Cantik Usai Buka Cadar

Sebagaimana diberitakan oleh Viva pada hari Selasa (18/4), pengacara Inge Anugrah mengungkapkan persoalan nafkah dari Ari Wibowo kepada Inge selama mereka menikah.

Dijelaskan juga bahwa Inge tidak pernah diberi uang tunai dan hanya diberi kartu kredit dengan jumlah limit cukup kecil untuk belanja bulanan

Update Populasi Indonesia Mei 2023, Indonesia Juara Keempat Dunia

Disebutkan juga bahwa penggunaan kartu kredit itu pun dipantau secara rutin oleh Ari Wibowo. Ari tidak segan mempertanyakan dan menegur jika Inge memakai lebih dari jumlah limit. 

Persoalan nafkah keluarga memang merupakan tanggung jawab utama kepala keluarga, biasanya terutama suami. 

Bio Virgoun di Wikipedia Jadi “Tukang Selingkuh”, Gegara Selingkuhi Inara Rusli?

Lalu bagaimana sebenarnya konsep tentang nafkah keluarga dalam Islam, agama yang pernah dianut oleh Ari Wibowo sebelum dia pindah agama Kristen?

Islam sangat memperhatikan konsep kesejahteraan keluarga. Demikian juga kasih sayang seorang suami terhadap keluarganya, termasuk istri dan anak-anaknya.

Salah satu bentuk kasih sayang itu diwujudkan dengan memberi nafkah yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. 

Dalam sebuah hadis Nabi juga disebutkan keutamaan orang yang memberi nafkah kepada keluarganya. 

Segala uang yang diberikan oleh seseorang untuk menafkahi keluarga disebut oleh Nabi Muhammad saw. sebagai sebaik-baik uang. 

Selain itu, ada banyak hadis yang mengungkapkan keutamaan sedekah kepada keluarga.

Pada setiap nafkah yang diberikan kepada keluarga itu terdapat pahala, dirinci juga oleh salah satu hadis bahwa termasuk makanan yang seorang suami suapkan ke mulut istri itu mengandung pahala. 

Disebutkan juga bahwa uang yang diberikan untuk nafkah keluarga itu lebih besar pahalanya daripada uang yang digunakan untuk menegakkan agama, memerdekakan budak, dan sedekah kepada orang miskin. 

Jika melihat betapa besarnya pahala yang diperoleh suami dari nafkah yang dia berikan kepada keluarga, maka dalam pandangan Islam suami harus memberi nafkah memenuhi kebutuhan istri.

Lebih dari itu, bahkan dianjurkan memberinya hadiah jika memang ada uang berlebih. Royal terhadap istri jelas lebih baik daripada bersikap pelit.