2 Nabi Palsu Menikah, Maharnya Dispensasi Salat Asar Seumur Hidup

Ilustrasi Mahar
Sumber :
  • Pixabay / 3194556

MindsetNabi palsu sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. Disebut nabi palsu sebab setelah Nabi Muhammad saw. tidak ada lagi nabi, beliau adalah khatamin nabiyyin, penutup para nabi.

5 Hal tentang Jalaluddin al-Suyuthi, Ulama yang Dikutip dalam Sidang MK Pilpres 2024

Munculnya nabi palsu bahkan merupakan salah satu tanda kiamat. Puncak para nabi palsu itu adalah munculnya Dajjal

Dengan demikian, para nabi palsu itu disebut juga sebagai dajjal minor. Menurut hadis nabi, jumlah para dajjal minor atau nabi palsu tersebut totalnya 30 orang dengan 4 di antaranya perempuan. 

Hadis Semangka, Ternyata Bagus dimakan Bersama Kurma atau Jahe

Di antara nabi palsu yang terkenal di zaman nabi adalah Musailamah al-Kadzdzab. Nama aslinya adalah Maslamah bin Habib dan diberi gelar Al-Kadzdzab yang artinya si tukang bohong

Mengikuti Musailamah al Kazzab, ada 1 nabi palsu dari kalangan perempuan, yaitu Sajjah binti Al-Harits. Bisa dikatakan bahwa Sajjah mengklaim dirinya nabi akibat ketularan oleh Musailamah.

5 Poin ‘Penyaliban’ Yesus Kristus Pada Jumat Agung Versi Islam

Ilustrasi Nabi Perempuan

Photo :
  • Pixabay / Prabha_Creation388
 

Sebagaimana Musailamah, nabi perempuan palsu Sajjah juga mempelajari ilmu sihir dan ramalan. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika masing-masing nabi palsu tersebut memiliki pengikut ribuan. 

Uniknya, Musailamah kemudian menikah dengan Sajjah. Alasan utama mereka berdua menyepakati pernikahan itu sebenarnya politis, yaitu untuk menggabungkan kekuatan. 

Pada saat itu memang pasukan Islam di bawah komando Khalid bin Walid sedang memiliki misi khusus memerangi para nabi palsu. Kelak Musailamah sendiri mati dalam pertempuran Yamamah. 

Musailamah memang berasal dari Bani Hanifah yang memiliki domisili di Yamamah. Bani Hanifah sendiri merupakan salah satu suku yang bisa dikatakan terbesar di Jazirah Arab. 

Sementara itu Sajjah binti Al-Haris berasal dari Bani Taghlib, salah satu suku nomaden yang dianggap paling kuat dan paling bersatu pada masa pra-Islam. 

Baik Bani Hanifah maupun Bani Taghlib sama-sama merupakan suku Arab Utara dan memiliki nenek moyang sama yaitu Hanifah bin Lajim. 

Yang lucu adalah mahar yang diberikan oleh Musailamah untuk perkawinannya dengan Sajjah. Pada waktu itu meski Sajjah sendiri berasal dari Bani Taghlib, tetapi para pendukungnya banyak dari Bani Tamim. 

Bani Tamim kemudian menuntut mahar dari Musailamah karena dia menikahi nabi perempuan mereka.

Dengan enteng Musailamah kemudian mengatakan bahwa mahar dari dia adalah mereka semua dibebaskan dari kewajiban melaksanakan Salat Asar

Umat Islam sedang Mengerjakan Salat

Photo :
  • Unsplash @matin_firouzabadi

Di kemudian hari banyak dari Bani Tamim yang kembali masuk Islam. Demikian juga Sajjah binti Al-Harits kembali masuk Islam setelah Musailamah terbunuh.

Demikian kisah ringkas pernikahan dua nabi palsu dengan mahar penghapusan kewajiban salat Asar. Sebagai tambahan, mahar seperti itu sudah jelas haram dalam ajaran Islam.