4 Jenis Kematian Yang Harus Dijalani Supaya Kita Hidup

Ilustrasi Kematian
Sumber :
  • Pixabay / geralt

Mindset –Menurut orang bijak, ada 5 tanjakan yang harus dilewati jika orang ingin mencapai level takwa. Tanjakan terakhir yang harus dilalui adalah lebih memilih “kematian” daripada hidup.

Profil dan Biodata Bulan Sutena, Seleb TikTok yang Kini Viral Karena Narasi Video 1 Menit 14 Detik

Kematian di sini dimaknai sebagai mengekang hawa nafsu. Oleh sebab itu, siapa pun manusia yang bisa mengekang hawa nafsunya maka itu berarti dia hidup yang sebenar-benarnya. 

Terkait dengan makna kematian simbolis ini, ada 4 jenis kematian yang harus dilalui. Keempatnya adalah sebagai berikut:

Nita Pendaki Viral 12 Menit Ramai di TikTok, Apa Isi Video yang Ramai Dicari Ini?

1. Mati merah, yaitu tidak menuruti hawa nafsu.

Hawa nafsu selalu menuntut pemuasan dan sekali dituruti maka hawa nafsu akan menuntut pemuasan lain. Demikian terus tidak akan ada habisnya kalau kita selalu menuruti hawa nafsu. 

Bagaimana Membangun Media Sosial dari Nol? Berikut 10 Konten Pertama yang Wajib Dicoba

2. Mati putih, yaitu bisa menahan lapar. Kondisi lapar bisa membuat hati menjadi “putih” (bersih) dan orang yang bisa menahan rasa lapar akan meningkat kecerdasannya.

Sebaliknya, orang yang selalu membiasakan perut terlalu kenyang justru akan tinggi syahwat dia. Orang yang tinggi syahwatnya akan cenderung melakukan dosa dan memuja dunia. 

3. Mati hijau, yaitu memakai pakaian sederhana. Hal ini menandakan tingginya rasa kanaah, yaitu menerima apa adanya segala yang sudah ditakdirkan oleh Allah Swt. menjadi rezeki kita. 

Ilustrasi Perempuan Muslim dengan Pakaian Sederhana

Photo :
  • Pexels | @gaby-k

4. Mati hitam, yaitu mampu menerima dengan lapang dada dan ikhlas perlakuan orang lain yang menyakiti kita. 

Demikian 4 kematian yang harus manusia lewati untuk mencapai level takwa. Keempat hal tersebut sekilas tampak sederhana, Sobat Mindset, tetapi sebenarnya sangat sukar untuk dilaksanakan terutama di zaman media sosial yang mudah membuat kita tergoda pamer.