Isra Mi’raj Nabi dan Gelar Ash-Shiddiq untuk Abu Bakar

Masjid Kubah Batu di Komplek Masjidilaqsa
Sumber :
  • Pixabay / rwayne307

Mindset –Isra Mi’raj adalah peristiwa yang ajaib bagi kita sekarang, apalagi bagi orang-orang pada masa Nabi Muhammad saw. Maka tidak heran jika mempercayai atau tidak peristiwa Isra Mi’raj dikatakan bisa menjadi tolok ukur tinggi rendahnya level keimanan seseorang. 

Hadis Semangka, Ternyata Bagus dimakan Bersama Kurma atau Jahe

Pada pagi hari setelah malamnya melakukan Isra Mikraj, Nabi Muhammad saw pergi ke Masjidilharam dan berjumpa Abu Jahal. Abu Jahal bertanya kepada Nabi Muhammad saw apakah ada kabar baru. 

Nabi Muhammad saw kemudian menjawab ada. Setelah Abu Jahal bertanya lagi kabar baru apa yang dimaksud, Nabi kemudian menjawab bahwa tadi malam beliau menjalani Isra. Abu Jahal bertanya lagi mengenai ke mana beliau diisrakan. 

5 Poin ‘Penyaliban’ Yesus Kristus Pada Jumat Agung Versi Islam

Nabi Muhammad saw menjawab ke Baitulmaqdis. Baitulmaqdis adalah sebutan lain untuk Masjidilaqsa

Bagi Abu Jahal tentu cerita itu aneh. Akan tetapi dia kemudian mempertegas dengan menanyakan apakah yang Nabi Muhammad saw maksudkan semalam beliau menempuh perjalanan dari Makkah ke Palestina kemudian paginya sudah berada kembali di Makkah. Nabi menjawab iya. 

Film Kiblat Kontroversial, Ini 3 Fakta Penting Kiblat Umat Islam

Sampai di situ watak julid Abu Jahal langsung muncul. Dia bertanya apakah nabi bersedia menceritakan hal tersebut di depan kaum Quraish, jika iya maka dia akan mengumpulkan kaumnya untuk mendengarkan. Nabi menjawab iya. 

Maka terjadilah adegan yang terkenal dalam sejarah Islam. Kaum Quraish berkumpul mendengarkan Nabi Muhammad saw berkisah tentang Isra. Para pendengar merasa bingung dan heran mendengar kisah nabi yang terdengar mustahil. 

Baca Juga

Akhirnya mereka menemui Abu Bakar dan mengadukan cerita ajaib Isra Nabi Muhammad saw. Abu Bakar kemudian menanggapi dengan mengatakan bahwa jika memang Nabi Muhammad saw mengatakan demikian maka pastilah apa yang beliau katakan merupakan kebenaran. 

Selanjutnya Abu Bakar pergi ke Masjidilharam. Pada saat itu Nabi Muhammad saw sedang melukiskan keadaan Masjidilaqsa. Abu Bakar sendiri pernah pergi ke sana.

Masjidilaqsa

Photo :
  • Pixabay / wavemovies
Setelah Nabi Muhammad saw selesai, Abu Bakar langsung menanggapi dengan mengatakan bahwa dia percaya apa yang Nabi Muhammad saw ceritakan. Sikap Abu Bakar itu membuat banyak orang di kalangan pendengar yang semula masih ragu kemudian mengikuti Abu Bakar menjadi percaya sepenuhnya.  

Sejak itulah Nabi Muhammad saw memberi gelar Ash-Shiddiq untuk Abu Bakar, artinya orang yang selalu membenarkan, percaya, orang yang selaras antara kata dengan perbuatan. Gelar tersebut melekat selamanya pada nama Abu Bakar menjadi Abu Bakar Ash-Shiddiq.