Kampanye Pemilu 2024, Ini Kata Al-Quran tentang Hate Speech dan Hoaks

Ilustrasi Kampanye
Sumber :
  • freepik.com

MindsetPemilu di Indonesia dilakukan setiap lima tahun sekali. Jika tidak terjadi pemilu 2024 ditunda maka kita akan melaksanakan pemilu 2024 pada 14 Februari. 

Link Video Despita Bogor Viral di TikTok Sampai Twitter, Dari Aksi Joget Hingga Endorsement Produk

Setiap menjelang pemilu atau biasa disebut musim kampanye, setiap partai politik akan melakukan kampanye mengangkat calon presiden yang mereka usung. 

Belajar dari pemilu-pemilu sebelumnya, musim kampanye adalah musim yang panas.

Sarwendah Ancam Tindakan Hukum, Netizen Ditegur karena Sindir Betrand Peto Sebagai Ini...

Hate speech (ujaran kebencian) ataupun tuduhan-tuduhan manipulatif atau hoaks untuk menjatuhkan calon yang lawan usung kerap kali muncul.

Ilustrasi Hoaks atau berita bohong

Photo :
  • freepik.com
Sedang Viral, Makam Nabi Yusuf di Tengah-Tengah Sungai Nil?

Hal tersebut kemungkinan besar akan terjadi pula terkait pemilu 2024 nanti. Hal tersebut terutama karena sekarang merupakan era internet dan medsos.

Internet dan medsos memungkinkan pelemparan isu, termasuk oleh pihak-pihak anonim, menjadi lebih efektif. Membuat isu viral juga bisa diatur dengan mudah melalui peran buzzer atau pendengung.

Maka di musim kampanye ini kita harus lebih cermat menyaring informasi supaya tidak termakan hate speech, hoaks, ataupun manipulasi data. 

Akan tetapi tahukah Sobat Mindset bahwa di dalam kitab suci Al-Quran ada perumpamaan tentang kata atau ujaran yang baik dan juga tentang hate speech?

Berikut Mindset sajikan pembahasan ringkas tentangnya. 

Kata yang Baik dan Ujaran Kebencian

Surah Ibrahim ayat 24-26

Photo :
  • Al-Quran Kemenag Edisi Penyempurnaan 2019

Di dalam Al-Quran Surah Ibrahim ayat 24-26, ada dua frasa yang digunakan untuk menyebut kata atau ucapan baik dan buruk. Yang pertama disebut sebagai kalimat thayyibat dan yang kedua disebut sebagai kalimat khabisat

Para mufasir biasa menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kalimat thayyibat atau kata yang baik adalah kalimat tauhid. Sebaliknya kalimat khabisat atau kata yang buruk adalah kalimat syirik. 

Akan tetapi frasa tersebut juga bisa dimaknai lebih luas. Dalam penjelasan Abdullah Yusuf Ali misalnya disebutkan bahwa kalimat thayyibat bisa diartikan sebagai kalamullah, firman Ilahi, ajaran Ilahi, agama yang benar.

Tetapi beliau juga menjelaskan bahwa frasa tersebut juga bisa dimaknai lebih umum sebagai kata yang benar atau kata yang baik. 

Ilustrasi Pohon Raksasa

Photo :
  • Pixabay / PublicDomainPictures

Sebaliknya, kalimat khabisat atau kata yang buruk/jahat bisa juga dimaknai sebagai agama palsu, menghina agama, bicara palsu, berdakwah atau mengajarkan yang tidak baik dan kezaliman.

Penjelasan senada juga kita dapatkan dalam terjemahan Kemenag. Dijelaskan bahwa yang termasuk kalimat thayyibat adalah segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran serta perbuatan baik, termasuk di dalamnya kalimat tauhid (la ilaha illallah).

Sementara kalimat khabisat adalah ungkapan-ungkapan yang mengandung kekufuran, kemusyrikan, serta segala perkataan yang tidak benar dan tidak baik. 

Dengan demikian, kita juga bisa memasukkan ujaran kebencian dan hoaks pada jenis kalimat khabisat atau kata yang buruk.

Hate Speech

Photo :
  • freepik.com
 

Perumpamaan kalimat khabisat adalah seperti pohon yang buruk, akar-akarnya telah dicabut dari tanah sehingga pohon itu tidak bisa berdiri tegak. 

Maka kita bisa melihat bahwa para pengujar hate speech dan para penyebar hoaks tidak akan mampu mempertahankan informasinya dalam waktu lama.

Kebohongan dan kejahatan pada akhirnya akan tetap terbongkar kemudian runtuh seperti pohon yang tercerabut dari tanah. 

Demikian pembahasan ringkas tentang peringatan Al-Quran mengenai ujaran baik dan ujaran kebencian. Semoga semua itu bisa menjadi bahan renungan kita menjelang pemilu 2024.