100 Masjid Bersaing dalam Anugerah Masjid Ramah 2025, Ini Kriterianya!

100 Masjid di Ciamis Bakal Bersaing dalam Anugerah Masjid Ramah.
Sumber :
  • Ist

Ciamis, Mindset – Ciamis kembali mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Jawa Barat yang menginisiasi Anugerah Masjid Ramah 2025. Program ini tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga langkah nyata dalam menciptakan masjid yang lebih inklusif, ramah bagi semua kalangan, dan memiliki sistem pengelolaan yang profesional.

Tarling Ramadan di Eks-Kewedanaan Kawali, Bupati Ciamis Salurkan Rp 3,9 Miliar untuk Guru Ngaji, RT, dan RW

Peluncuran resmi Anugerah Masjid Ramah 2025 digelar pada Senin (10/03) di Gedung KH Irfan Hielmy, Kabupaten Ciamis.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), serta tokoh agama dan masyarakat.

Tarawih Keliling di Rajadesa, Bupati Ciamis Tekankan Kepemimpinan Tanpa Wakil dan Ajak Doakan Almarhum Yana D Putra

Anugerah Masjid Ramah 2025 diikuti oleh 100 masjid dari berbagai kategori, termasuk masjid besar, masjid jami, dan masjid yang berlokasi strategis di jalur utama.

Kriteria Penilaian Masjid: Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah

Ketua PD DMI Ciamis, Syarief Nurhidayat.

Photo :
  • Diskominfo Ciamis
Seberapa Luas Wilayah Kecamatan di Ciamis? Ini Daftar Kecamatan Terbesar dan Terkecil

Ketua PD DMI Kabupaten Ciamis, Syarief Nurhidayat menerangkan, Masjid yang berpartisipasi dalam Anugerah Masjid Ramah 2025 akan dinilai berdasarkan enam aspek utama, yaitu:

  1. Ramah Lansia dan Difabel – Menyediakan akses yang mudah bagi jamaah lanjut usia dan penyandang disabilitas, seperti jalur landai, pegangan tangan, dan kursi khusus.
  2. Ramah Lingkungan – Menerapkan konsep masjid hijau dengan pengelolaan air wudhu yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan penghijauan di sekitar area masjid.
  3. Ramah Anak dan Perempuan – Memiliki area ibadah khusus serta fasilitas yang nyaman bagi anak-anak dan perempuan, termasuk ruang menyusui dan taman bermain edukatif.
  4. Ramah Keragaman – Menjadi tempat yang terbuka bagi seluruh umat Islam tanpa membeda-bedakan latar belakang mazhab maupun budaya.
  5. Ramah Musafir dan Dhuafa – Menyediakan fasilitas istirahat bagi musafir serta layanan sosial bagi jamaah yang membutuhkan.
  6. Manajemen Masjid yang Profesional – Mengelola masjid dengan sistem administrasi yang transparan, memiliki program pembelajaran yang aktif, serta mendukung kegiatan sosial dan ekonomi berbasis keumatan.

Penilaian Berbasis Tiga Pilar Utama

Lebih lanjut jelas Syarief, untuk proses seleksi Anugerah Masjid Ramah akan berlangsung hingga November 2025, panitia akan menggunakan tiga indikator utama dalam menilai setiap masjid, yakni:

  1. Idarah (Manajemen): Efektivitas pengelolaan administrasi dan organisasi masjid.
  2. Imarah (Kemakmuran): Seberapa aktif program ibadah, pendidikan, dan sosial yang dijalankan oleh masjid.
  3. Riayah (Pemeliharaan): Kualitas fasilitas, kebersihan, dan perawatan sarana prasarana masjid.

Harapan Bupati Ciamis untuk Anugerah Masjid Ramah

Bupati Ciamsi Herdiat Sunarya launching Anugerah Masjid Ramah.

Photo :
  • Ist

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menyampaikan bahwa program ini bukan hanya tentang penghargaan, tetapi juga upaya untuk meningkatkan peran masjid sebagai pusat peradaban Islam yang inklusif.

"Kami ingin masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang yang nyaman, terbuka, dan dapat diakses oleh semua golongan. Program ini adalah langkah awal untuk menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat," ujar Herdiatt.

Selain itu, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tetap berkomitmen mendukung pengembangan masjid meskipun dalam kondisi anggaran yang terbatas.

"Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dan pengelola masjid," tambahnya.

Dengan adanya Anugerah Masjid Ramah 2025, diharapkan masjid di Ciamis dan daerah lain di Indonesia dapat meningkatkan standar pelayanan dan fasilitas mereka. Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk mengembangkan konsep masjid yang lebih ramah dan inklusif bagi semua jamaah. *AT