Gede Andika dan KREDIBALI: Dari Program Edukasi Sampai Pemeliharaan Lingkungan

Gede Andika Wira Teja
Sumber :
  • satu-indonesia.com

MindsetGede Andika adalah salah satu contoh sosok teladan. Dia mengabdi di kampung halamannya untuk memberikan edukasi dengan cara yang unik. 

Alfira Oktaviani, Mompreneur Muda di Balik Suksesnya Semilir Ecoprint

Nama lengkapnya Gede Andika Wira Teja. Dia pemuda yang berasal dari Desa Pemuteran, salah satu desa di Kabupaten Buleleng, Bali. 

Gede Andika merupakan lulusan Magister Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dia sebenarnya mendapatkan tawaran beasiswa S2 di Inggris, tetapi dia menolaknya. 

Reza Permadi, Pemuda di Balik Transformasi Digital Pariwisata Lewat AVMS

Mengapa demikian? Bukankah beasiswa merupakan kesempatan untuk meraih rekognisi lebih besar dari publik? 

Pertimbangan Gede Andika sederhana, dia memilih menetap di kampung halamannya dan menggagas KREDIBALI

KREDIBALI dan Literasi

Rengkuh Banyu Mahandaru: Pionir di Balik Plepah, Solusi Hijau yang Memberdayakan Masyarakat Lokal

Pendidikan Anak-Anak

Photo :
  • Pixabay / ArtsyBee

KREDIBALI merupakan singkatan dari Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan. Program ini diinisiasi pada bulan Mei 2020. 

Momen tersebut merupakan momen pandemi Covid 19 yang menyebabkan banyak perubahan dan kemacetan di berbagai aspek, termasuk aspek pendidikan.

KREDIBALI kemudian berinisiatif memberikan edukasi Bahasa Inggris untuk anak-anak Desa Pemuteran. 

Sebagai desa wisata, pandemi Covid-19 memang memberi dampak sangat signifikan terhadap kehidupan sosial di sana. 

Aspek pendidikan termasuk salah satu aspek yang terdampak. Padahal literasi bahasa Inggris sebagai bahasa global jelas sangat dibutuhkan, terutama oleh generasi muda. 

Inisiatif untuk mencurahkan waktunya bagi edukasi anak-anak di kampungnya merupakan salah satu alasan kuat Gede Andika menolak beasiswa ke Inggris. 

Pertimbangan dia, dengan menggagas KREDIBALI maka akan ada banyak anak-anak mendapatkan manfaat.

Sementara, jika dia memilih mengambil beasiswa ke luar negeri, yang akan mendapatkan manfaat hanya dirinya sendiri. 

Edukasi dan Lingkungan

Belajar di Alam

Photo :
  • Pixabay / sasint

KREDIBALI bukan hanya bergerak dalam bidang literasi bahasa Inggris, ia juga menanamkan sistem yang lebih terpadu dan terbarukan. 

Selain memberikan edukasi bahasa Inggris, KREDIBALI juga memberikan edukasi lingkungan dan edukasi sosial. 

Persoalan ekologi atau lingkungan memang harus mendapatkan perhatian dari semua pihak, terutama saat sekarang dunia makin terancam.

Di lokasi-lokasi yang merupakan tempat wisata, ancaman pencemaran lingkungan juga relatif lebih tinggi dibandingkan di lokasi-lokasi yang jarang dikunjungi orang dari luar. 

Edukasi lingkungan yang dilakukan oleh KREDIBALI terhitung unik, yaitu terkait pengelolaan sampah plastik.

Sebagaimana sudah merupakan pengetahuan umum, salah satu ancaman terbesar pencemaran lingkungan berasal dari sampah plastik.

Nah, KREDIBALI kemudian memberlakukan sampah plastik sebagai alat tukar edukasi bahasa Inggris. 

Anak-anak yang ingin mengikuti program KREDIBALI tidak harus membayar dalam bentuk uang seperti lazimnya di lembaga kursus bahasa.

Akan tetapi mereka disyaratkan membawa sampah plastik sebagai pengganti pembayaran. 

Lalu dikemanakan sampah plastik tersebut oleh KREDIBALI? 

KREDIBALI menyalurkan sampah-sampah plastik tersebut pada lembaga swadaya. Hasilnya kemudian ditukarkan dengan kebutuhan pokok seperti beras. 

Beras tersebut kemudian disalurkan kepada orang-orang tua yang membutuhkan bantuan sembako. 

Dengan demikian, program KREDIBALI memang meliputi berbagai aspek, bukan hanya membantu anak-anak tingkat SD dan SMP belajar bahasa Inggris, tetapi juga membantu para lansia yang membutuhkan bantuan kehidupan. 

Gerakan Menanam Pohon

Hutan Rimbun dengan Pohon-pohon besar

Photo :
  • Pixabay / Tama66

Perhatian KREDIBALI terhadap lingkungan tidak berhenti hanya dalam bentuk pengelolaan sampah plastik. 

Edukasi lingkungan yang digagas KREDIBALI juga dilakukan dalam bentuk penghijauan, yaitu penanaman pohon. 

Gerakan tersebut dilakukan di kawasan hutan lindung Kintamani, Bangli. Di sana anak-anak diajak menanam pohon sekaligus merawatnya sampai pohon tersebut tumbuh menjadi besar. 

Berkat program-programnya, terjadi peningkatan anak-anak yang mengikuti program dari semula hanya 75 orang anak kini sudah mencapai 275 orang anak.

Jika semula program ini hanya berlangsung di desa Pemuteran, maka kini sudah meluas ke Gianyar dan Kintamani. 

Peran Gede Andika dalam menggerakkan program KREDIBALI kemudian mengantarkannya menjadi salah seorang penerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2021.