BMKG Perkirakan Cuaca Ekstrem Terjadi Pada 30 Desember, Wilayah Jabodetabek Tak Termasuk

Pengendara motor saat situasi hujan.
Sumber :
  • Unplash.com

Mindset – Penghujung tahun 2022 cuaca ekstrem dalam bentuk hujan lebat dan angin kencang akan mengepung wilayah Jabodetabek. BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem terjadi pada 30 Desember 2022, nanti. 

Membangun Toleransi di Pangandaran, Kisah Ai Nurhidayat dan SMK Bakti Karya yang Mendunia

Melansir laman BMKG, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan perkiraan terjadinya cuaca ekstrem yang berasal dari simulasi. Dalam pemaparannya disebutkan, bahwa kecenderungan hujan di wilayah Jabodetabek sangat lebat pada 30 Desember, mendatang. Sementara untuk 28 Desember wilayah Jabodetabek hanya mengalami hujan dengan intensitas sedang.

Perlu diketahui, sebelumnya masyarakat Jabodetabek diresahkan dengan ramainya prediksi badai dahsyat yang terjadi pada 28 Desember 2022. Perkiraan cuaca ekstrem dengan  badai dahsyat ini disampaikan oleh Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Gempa Bumi Terkini 5.0 Magnitudo Guncang Pangandaran, Terasa di Ciamis dan Sekitarnya

"Sebagaimana perkiraan justru Jawa Barat, Jabodetabek sampai 28 Desember insya allah masih relatif aman. Namun berdasarkan analisis perkiraan cuaca mulai dari 29 Desember harus diwaspadai," papar Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa (27/12).

Baca juga:

Sahabat Miranti Dukung Herdiat-Yana di Pilkada Ciamis 2024: Tekankan Pertanian dan Digitalisasi

Dwikorita pun menjelaskan, BMKG dalam menafsirkan situasi cuaca ada 28 Desember 2022 cenderung tidak menggunakan terminologi badai. Lain halnya dengan peneliti BRIN yang secara jelas memperkirakan akan terjadinya badai pada tanggal tersebut.

Cuaca Wilayah Jabodetabek pada 28 Desember Relatif Aman

Lebih lanjut, menurut Dwikorita cuaca pada periode akhir tahun sampai awal tahun 2023 cenderung berupa hujan sangat lebat ditambah angin kencang.

"Jadi itu hujan lebat, bukan putaran, terminologi badai kan pusaran. Pusaran angin dengan disertai hujan lebat. Dilihat dari simulasi dan prakiraan BMKG wilayah Jabodetabek pada 28 Desember masih belum ada warning merah. Malah yang dikhawatirkan itu wilayah Jawa Tengah dan Laut Jawa," jelas Dwikorita.

Dalam mempersiapkan situasi cuaca ekstrem, BMKG dan BRIN akan mengantisipasinya dengan teknologi modifikasi cuaca. Melalui teknologi tersebut awan-awan hujan yang akan masuk ke darat dan dibuat hujan lebat agar turun di lautan. 

"Dapat dipaksa turun di Laut Jawa, atau di wilayah pemukiman. Seperti danau atau waduk. Jadi insyaallah berdasarkan prediksi justru Jabodetabek sampai 28 Desember masih terkendali," imbuh Dwikorita.