Cokelat Valentine 14 Februari, Simbol Kasih Sayang atau Perbudakan?
- Unsplash @jasmine_waheed
Mindset –Hari Valentin sudah identik dengan cokelat sejak pertengahan abad ke-19 ketika kemasan cokelat bentuk hati mulai dibuat. Cokelat sendiri merupakan simbol kasih sayang, sensualitas, dan juga rayuan.
Kini cokelat memang bukan barang mewah. Lebih tepatnya produsen menyediakan berbagai varian cokelat dari yang harganya murah sampai yang harganya mahal.
Sebagai catatan, Indonesia adalah 1 dari 7 negara penghasil biji kakao, yakni bahan dasar produksi cokelat. Urutan Indonesia pun tidak tanggung-tanggung yaitu urutan ke-7 terbesar, meski urutan sebelumnya lebih tinggi lagi yaitu urutan ke-3.
Urutan 5 besar penghasil kakao terbesar di dunia ditempati oleh negara-negara Afrika, dengan diselingi oleh Ekuador di urutan ke-3. Negara-negara Afrika tersebut secara berurutan adalah Pantai Gading, Ghana, Kamerun, dan Nigeria.
Menurut laporan Food Empowerment Project pada awal tahun 2022, Pantai Gading dan Ghana memasok sekitar 70 % kakao dunia. Indonesia, satu-satunya negara penghasil kakao terbesar yang terletak di daerah Asia, hanya memasok 4 persen.
Angka-angka tersebut tampak sesuai dengan cokelat sebagai simbol kasih sayang. Produksi yang besar mengandaikan juga kesejahteraan produsen bahan baku, dalam hal ini negara-negara Afrika.
Akan tetapi investigasi sebagaimana dilaporkan oleh Food Empowerment Project menunjukkan fakta menyedihkan. Negara-negara tersebut memasok biji kakao pada perusahaan-perusahaan besar cokelat.